Ditulis oleh Betty Tjipta Sari pada Rab, 29/10/2014 - 3:23am
Beberapa hari yang lalu saya menerima surat dari lembaga pemerintah Belanda yang isinya mengatakan bahwa semua orang yang berusia di atas 18 tahun yang tinggal di Belanda diharapkan memberi informasi kepada lembaga pemerintah apakah bersedia mendonorkan organ tubuhnya ketika meninggal.
Ditulis oleh admin pada Kam, 20/09/2012 - 3:51pm
oleh : Yusak Timothy, M.Th.
Di era modern abad 21 ini hampir sebagian besar pasangan suami istri (pasutri) sudah bekerja sejak mereka masih lajang, selain berangkat pagi setiap hari, terkadang mereka hingga jauh malam baru pulang, entah karena banyaknya pekerjaan atau bagi mereka yang tinggal di kota besar karena menghindari macetnya jalan menuju ke rumah.
Ditulis oleh admin pada Jum, 25/05/2012 - 4:27pm
Oleh : Yusak Timothy, M.Th.
Jika kita amati kata WAKTU yang terdapat dalam Alkitab, setidaknya memiliki dua pengertian dalam bahasa Yunani, yang satu KRONOS memiliki arti : waktu yang sedang berjalan seperti sekarang ini. Sedangkan KAIROS memiliki arti : sebagai waktu yang memaknai KESEMPATAN, setelah berlalu tak mungkin akan kembali.
Ditulis oleh admin pada Jum, 23/04/2010 - 10:05am
Oleh : Yusak Timothy, M.Th
Dalam kurun waktu 3 - 4 dasawarsa yang lalu, ada kebangunan rohani di berbagai pelosok negeri Indonesia ini dan begitu banyak gereja didirikan serta juga banyak anak muda yang dipanggil Tuhan untuk menyerahkan diri menjadi hamba-Nya secara purna waktu dan lain sebagainya.
Namun di era modern sekarang ini yaitu 3 - 4 dasawarsa kemudian dari masa kebangunan rohani yang pernah terjadi di Indonesia, hampir dapat dikatakan tanda-tanda tersebut tidak lagi terlihat, sama seperti istilah yang ditulis di kitab Wahyu "suam-suam kuku" kah?
Bila kebangunan rohani bagi orang dewasa hampir tidak lagi terlihat, bagaimanakah dengan penginjilan anak?
Ditulis oleh Betty Tjipta Sari pada Sab, 13/06/2009 - 3:45pm
Dalam sebuah cerpennya, Leo Tolstoy menceritakan seorang anak petani miskin yang sepanjang hidupnya bekerja untuk melayani sebagai pembantu, dimulai membantu ayahnya, kemudian membantu di tempat tuannya yang kaya. Hingga akhir hidupnya dia selalu mengerjakan pekerjaannya dengan gembira dan tidak pernah mengeluh. Satu-satunya yang pernah membuat dia sedih adalah tidak dapat menikahi gadis yang dia cintai, karena dilarang oleh tuannya yang merasa dirugikan dengan pernikahan itu dan ayahnya yang takut bahwa pemasukan dari anaknya akan hilang jika anaknya menikah.
Ditulis oleh TELAGA pada Kam, 26/03/2009 - 2:28pm
Saya pernah berbincang-bincang dengan seorang teman wanita yang sebaya dengan saya. Dalam perbincangan itu, kami membicarakan tentang perasaan dia yang saat ini sedang berpacaran dengan seorang teman pria yang umurnya kira-kira 2 tahun lebih tua darinya. Teman saya ini sangat menyayangi pacarnya dan tidak ingin kehilangan pacarnya itu. Sempat saya mengingat satu kalimatnya yang ia katakan, "Saya rela memberikan apa saja untuk dia asalkan dia tidak meninggalkan saya termasuk itu keperawanan saya".
Ditulis oleh TELAGA pada Sen, 23/02/2009 - 1:00pm
Motto kami .............”Keluarga sehat, gereja sehat, masyarakat sehat “
Dua menjadi satu, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan ! Inginnya mengubah, tapi justru harus mau berubah dulu. Benarkah tujuan pernikahan adalah supaya masing-masing bahagia ?? Simaklah pembahasan masalah ini dalam Ceramah Pembinaan Keluarga yang pernah dibawakan oleh drs. Psi. Robin A. Wijaya dengan judul “Mengerti dan Dimengerti”.
11 tahun sudah kami bekerjasama dengan berbagai radio dari Pematangsiantar di Indonesia bagian Barat sampai Jayapura di Indonesia bagian Timur.
Ditulis oleh TELAGA pada Jum, 13/02/2009 - 2:41pm
Menjelang ulangtahun yang ke-11, bulan Maret 2009 yad., kami berusaha melihat ke belakang sejenak. Awalnya, Maret 1998, Program Telaga mulai disiarkan oleh 5 radio, yaitu Radio Antariksa AM dan Merdeka FM di Surabaya, Radio Cristy AM di Makassar, Radio Maestro FM di Bandung dan Radio Swara Nusabahagia AM di Jayapura.
Ditulis oleh Betty Tjipta Sari pada Kam, 22/01/2009 - 4:27pm
Hari ini saya mendapat pengalaman menarik tentang membuat batas.
Siang tadi seorang teman mengajak saya makan siang. Alasannya adalah karena orang yang mengajaknya makan siang adalah mantan pacarnya. Dia ingin mengajak suaminya, namun karena sebuah alasan suaminya tidak dapat menemaninya. Akhirnya dia mengajak saya.
Yang menarik buat saya adalah bahwa teman saya ini memang dengan jelas ingin menunjukkan bahwa 'pertemuan ini adalah pertemuan teman lama biasa'. Inilah yang disebut sebagai membuat batas (boundary) dalam hubungan.
Ditulis oleh Paul Gunadi pada Rab, 24/12/2008 - 8:19am
“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” (2 Korintus 4:18)
Percaya atau tidak, salah satu produk yang terus laku adalah cat. Bukan cat rumah yang saya maksudkan melainkan cat rambut. Ada yang mengecat rambut agar lebih sesuai dengan warna kulit di wajahnya namun ada pula yang mengecat rambut supaya tidak terlihat usia sesungguhnya. Itu sebabnya kadang kita melihat orangtua yang kulit wajahnya berusia 82 namun warna rambutnya berusia 28.
Halaman