Masalah Hidup

Sikap simpatik kita sangatlah diperlukan bagi seorang homoseksual dan kesadaran kita bahwa seseorang yang akhirnya menjadi homoseksual biasanya setelah melalui pergumulan yang luar biasa beratnya. Jadi kita mesti memahami sisi penderitaan ini.

Harus disadari bahwa beriman bukanlah satu pilihan dalam hidup, beriman adalah kewajiban manusia. Oleh karena itu Tuhan menghendaki kita hidup dengan iman, namun ternyata hidup dengan iman tidaklah mudah. Dalam materi ini kita akan melihat mengapa Tuhan menuntut iman dari kita dan bagaimana kita harus beriman.

Salah satu dosa tertua adalah iri hati. Iri hati sebenarnya adalah perampokan atau perampasan secara tersembunyi; kita mengambil apa yang menjadi milik orang dan mengklaim itu sebagai milik kita. Salah satu penyebab dari iri hati ialah Gagal melihat diri sendiri, terlalu melihat orang, dsb.

Ada pernyataan bahwa mengampuni diri sendiri itu lebih susah dari pada mengampuni orang lain, tetapi ternyata itu tergantung dari orangnya. Ada orang yang mudah mengampuni orang lain, tetapi susah mengampuni dirinya sendiri. Ada juga orang yang bisa mengampuni diri sendiri tetapi susah mengampuni orang lain. Dan ada juga orang sulit mengampuni diri sendiri dan juga orang lain. Yang membedakan semuanya adalah cara pandang masing-masing orang.

Kita perlu menempelkan masa lalu kembali dalam hidup kita dengan cara menjahitnya. Dalam artian kita harus dapat menghadapi masa lalu tersebut baik masa lalu yang manis maupun masa lalu yang pahit, yang dapat berpengaruh kuat dalam kehidupan kita sekarang ini. Dan penyembuhannya pun akan memerlukan proses satu hal demi satu hal, satu hari lepas satu hari.

Kekecewaan sebenarnya merupakan salah satu bentuk kehilangan akan apa yang kita harapkan terjadi namun tidak terjadi, dan juga apa yang kita pikirkan ternyata berubah. Melalui materi ini kita diajak untuk belajar dari prinsip-prinsip Yusuf dalam menghadapi kekecewaan.

Trauma memang mengacu pada sebuah peristiwa yang menakutkan dan mengerikan, yang mempunyai dampak yang benar-benar menggoncangkan jiwa seseorang dan melukai hati seseorang. Itu dapat disembuhkan tapi membutuhkan waktu yang tidak instant.

Beberapa hal yang mendorong seseorang untuk melakukan tindak kekerasan yaitu: Kecemburuannya, tidak takut akan Tuhan, tidak bisa mengendalikan emosinya sendiri.

Tidak seorang pun dari antara kita yang tidak pernah mengalami masa-masa sulit. Pada masa sulit biasanya penuh dengan kekhawatiran, akhirnya kita tertelan oleh perspektif duniawi dan gagal menerapkan perspektif surgawi. Karena itu kita perlu tahu bagaimana cara mengatasinya.

Halaman