Pengembangan Diri

Lihatlah sekeliling kita pada bangsa dan budaya yang tidak tersentuh oleh Alkitab. Saya kira kita akan terkejut menemukan bahwa konsep Sabat—berhenti bekerja—merupakan sesuatu yang asing di telinga mereka. Jelas terlihat bahwa nilai alkitabiah telah mewarnai budaya Barat sedemikian rupa sehingga kebanyakan orang di belahan dunia itu mengenal dan menjalankan sekurangnya satu hari istirahat. Orang yang tidak menjalankannya hanyalah orang yang mendewakan kerja di atas segalanya. Di sini akan diuraikan latar belakang Sabat dan tujuan dari Sabat.
Ada banyak alasan mengapa tidak selalu kita berhasil menjalankan hidup yang memancarkan Kristus. Salah satunya adalah karena tidak selalu kita berhasil menjalankan kehidupan yang berimbang. Sabat adalah hari di mana Tuhan memerintahkan kita untuk berhenti bekerja dan mengingat Tuhan. Sewaktu berhenti bekerja dan mengingat Tuhan, kita pun diajak untuk menjalani sebuah kehidupan yang sehat. Sabat yang bagaimana yang membuat jiwa kita sehat?
Di dalam suratnya yang terakhir, Rasul Paulus berbagi pesan dengan anak rohaninya Timotius, “Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan…” (2 Timotius 4:7-8). Banyak orang yang memulai dengan baik tetapi tidak banyak yang mengakhirinya dengan baik. Banyak yang tersandung di tengah perjalanan dan masuk ke lubang dosa. Pembahasan ini menguraikan bagaimana mengakhiri perjalanan hidup bersama Tuhan Yesus dengan baik.
Di dalam suratnya yang terakhir, Rasul Paulus berbagi pesan dengan anak rohaninya Timotius, “Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan…” (2 Timotius 4:7-8). Banyak orang yang memulai dengan baik tetapi tidak banyak yang mengakhirinya dengan baik. Banyak yang tersandung di tengah perjalanan dan masuk ke lubang dosa. Pembahasan ini menguraikan bagaimana mengakhiri perjalanan hidup bersama Tuhan Yesus dengan baik.
Hidup dengan orang yang tidak memiliki kepekaan memang tidak mudah. Ibarat orang yang berjalan dan menginjak kaki yang lain, orang yang tidak peka pun demikian. Ia tidak menyadari dampak perbuatan dan perkataannya pada orang lain. Bagaimana kalau masalah ini timbul. Apa yang harus kita lakukan? Masalah apa saja yang akan muncul akibat pribadi yang kurang peka ini?
Tidak mudah menjadi orang benar; jauh lebih mudah menjadi orang yang membenarkan diri. Menjadi orang benar berarti hidup sesuai kehendak Tuhan, sedangkan membenarkan diri adalah hidup sesuai kehendak diri sendiri. Apa penyebab orang lebih senang untuk membenarkan diri ? Jika demikian halnya, apakah yang harus dilakukan agar kita dapat menjadi orang yang benar ?

Hidup tidak selalu penuh gairah. Bagaimana kita menghadapi hidup yang kadang membosankan? Salah satunya ialah belajarlah hal yang baru; tingkatkanlah keterampilan yang telah kita miliki. Otak didesain Tuhan untuk digunakan memikirkan hal-hal yang kompleks. Otak yang tidak dipakai untuk hal yang kompleks akan mengalami kelesuan dan ini menimbulkan kebosanan. Jadi, belajarlah dan asahlah kemampuan.

Rasa malu dan rendah diri memiliki keterkaitan, kalau ditelusuri ada cukup banyak orang yang merasa malu, latar belakangnya adalah karena dia merasa rendah diri. Rasa malu digambarkan semacam perasaan yang tidak nyaman sementara orang yang menderita rendah diri adalah kalau orang tersebut merasa kurang berharga dibandingkan dengan orang lain.

Seringkali kita melabelkan sifat pemarah sebagai suatu kelemahan karakter, tapi pada kenyataannya sifat pemarah tidak sesederhana itu, ada banyak faktor yang bisa terlibat dalam sifat pemarah.

Setiap orang Kristen pasti pernah bergumul dengan dosa yang ada pada dirinya. Kita tahu tidak seharusnya kita berdosa namun kita tetap melakukan perbuatan yang sama. Seperti bergumul dengan dosa berbohong, kita tahu itu salah, tetap saja kita mengulangnya. Ada yang bergumul dengan dosa seksual, kita ingin lepas tetapi terus melakukannya. Dan apa yang harus kita lakukan?

Halaman