Tegas Pada Tempatnya

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T235A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Anak memerlukan disiplin sebab tanpa disiplin anak tidak akan mengalami pertumbuhan yang utuh. Tanpa disiplin anak cenderung hidup berdasarkan suasana hati dan hasrat belaka, tidak memiliki energi untuk memotivasi diri guna mencapai target. Tapi masalahnya adalah kadang kita bersikap tegas tidak pada tempatnya. Alhasil bukan disiplin yang terbentuk melainkan pemberontakan.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Anak memerlukan disiplin sebab tanpa disiplin anak tidak akan mengalami pertumbuhan yang utuh. Tanpa disiplin anak cenderung hidup berdasarkan suasana hati dan hasrat belaka, tidak memiliki energi untuk memotivasi diri guna mencapai target. Sikap tegas diperlukan untuk menerapkan disiplin sebab tanpa sikap tegas disiplin akan kehilangan roh kekonsistenannya. Masalahnya adalah kadang kita bersikap tegas tidak pada tempatnya. Alhasil bukan disiplin yang terbentuk melainkan pemberontakan.

Apa artinya bersikap tegas kepada anak?

Bersikap tegas adalah tidak menuruti kehendak atau permintaan anak. Ingat: anak selalu meminta sesuatu pada kita; tugas kita adalah menentukan kapan menuruti keinginannya dan kapan tidak menuruti keinginannya.

Kadang kita keliru menyamakan sikap tegas dengan tindakan berikut ini:

Suara yang keras. Sikap tegas tidak selalu harus ditunjukkan lewat suara atau teriakan yang keras.

Disiplin yang keras. Sikap tegas juga tidak selalu harus diwujudkan dalam bentuk pemukulan.

Aturan yang keras. Sikap tegas juga tidak sama dengan aturan yang keras.

Tuntutan yang tinggi. Sikap tegas tidak identik dengan tuntutan yang kaku dan tidak mengenal kompromi.

Jadi, bagaimanakah caranya kita dapat bersikap tegas dengan tepat? Pada dasarnya untuk dapat bersikap tegas dengan tepat kita harus mengenal anak dengan baik. Ingat: kita bersikap tegas demi dia, bukan untuk kita (dilihat tegas). Jadi, karena ini untuk kepentingannya, maka kita pun harus memahami kebutuhannya dan apa yang penting baginya. Makin kita mengenalnya, makin tepat sasaran sikap tegas kita. Untuk membedakan untuk siapakah kita bersikap tegas, bertanyalah, "Apakah alasan sesungguhnya saya tidak menuruti keinginannya?" Jika kita jelas tahu bahwa sikap tegas ini bukanlah untuk diri kita, silakan gunakanlah panduan berikut ini.

Kita perlu bersikap tegas bila kita tahu bahwa keinginannya akan berakibat buruk baginya.

Kita perlu bersikap tegas bila keinginannya akan merugikan atau melukai orang lain.

Kita perlu bersikap tegas bila keinginannya akan memberinya keuntungan tetapi melibatkan dosa.

Kita perlu bersikap tegas bila keinginannya akan membuatnya memandang dirinya secara negatif.

Bila panduan di atas ini tidak berlaku baginya, silakan ikuti keinginannya. Anak pasti menghargai orangtua yang menuruti keinginannya secara bijak.

Firman Tuhan:

"Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah sepertibuah apel emas di pinggan perak." (Amsal 25:11)