Penyebab LGBT (2)

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T486B
Nara Sumber: 
Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.
Abstrak: 
Seseorang dapat terikat isu LGBT karena berbagai hal. Kekurangan cinta yang utuh dari kedua orangtua pada masa nol – 12 tahun sangat besar pengaruhnya pada pengembangan identitas seksual anak. Ditambah dengan pelecehan seksual pada anak dan pengaruh buruk lingkungan, ketiga hal ini dapat menyebabkan seseorang terikat LGBT di masa dewasanya
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Penyebab ketertarikan sejenis yang pertama adalah karena anak tidak mendapat cinta yang utuh dari orangtua kandungnya khususnya di masa nol – 12 tahun tahap perkembangannya. Mengapa cinta yang utuh dari orangtua kandung sangat penting didapatkan anak pada masa ini ? Karena masa nol – 12 tahun merupakan tahap perkembangan identitas seksual, yang dijelaskan sebagai berikut:

  • 0 – 2 tahun : tahap keberadaan diri. Keberadaan ibu secara konsisten membentuk kelekatan. Anak akan merasa dicintai, dilindungi, eksis (aku ada). Membentuk rasa aman tingkat dasar pada anak.
  • 2 – 4 tahun : tahap kemandirian, anak diteguhkan oleh ayah untuk berani dan aman sehingga anak merasa aman dengan ayah dan lingkungan sekitar, bisa lepas dari dari pelukan ibunya. Anak merasa aman tingkat yang paling dasar.
  • 4 – 6 tahun : tahap terbentuknya identitas seksual lewat interaksi dengan orang tua sejenis. Anak laki dengan ayah, anak perempuan dengan ibunya. Sangat disayangkan bila ayah tidak hadir pada usia balita ini.
  • 6 – 12 tahun : tahap ikatan teman sebaya yang sejenis. Peran ayah dan ibu penting, dijabarkan dalam relasi dengan teman sebaya. Bila 3 tahap sebelumnya bisa dilewati dengan baik, maka tahap ini akan terjadi secara alamiah. Apa yang sudah dia pelajari, imitasi, identifikasi, tiru dari keseharian bergaul dengan ayah bagi anak laki-laki atau keseharian bergaul dengan ibu bagi anak perempuan, maka dia implementasikan dalam relasi sebaya. Bagaimana sesama laki-laki berbeda pendapat, bekerja sama, bersahabat, bagaimana menyelesaikan konflik sebagai lelaki. Yang anak perempuan juga begitu. Suka main boneka, main plastisin, suka dengan keindahan dan kerajinan, penampilan dengan rok.

Pada masa nol – 12 tahun kehadiran ayah dan ibu betul-betul sangat dibutuhkan supaya menjadi model buat anak-anak mereka, supaya wanita menjadi wanita, pria menjadi pria.

Pada masa remaja, anak perlu peneguhan dari orang tua lawan jenis. Anak laki-laki perlu peneguhan dari ibu, anak perempuan perlu peneguhan dari ayah. Orangtua jangan mengacaukan identitas seksual anak, misalnya dengan melarang anak perempuannya memakai rok. Cinta yang utuh, yang telah dibahas sebelum ini, sangat menentukan, karena orang tua sudah mengajari, "Ini yang benar. Yang ini keliru. Pornografi itu salah." dan lain-lain. Edukasi seks juga termasuk dalam bagian cinta yang utuh dari orangtua kandung.

Penyebab ketertarikan sejenis yang kedua adalah pelecehan seksual. Kalau anak mengalami pelecehan seksual, karena telah mendapatkan cinta yang utuh, yang sudah, sedang dan akan diterima terus, maka pelecehan seksual dapat dipulihan dari dampak-dampak traumanya asalkan orang tua mendampingi dengan konsisten.

Penyebab ketertarikan sejenis yang ketiga adalah pengaruh buruk lingkungan. Faktor ini paling digembar-gemborkan oleh mereka yang anti LGBT. Cara menangkalnya yang utama adalah dengan cinta utuh yang dialami oleh anak.

Bagi yang telah jatuh ke dalam cinta sejenis, secara medis hampir tidak mungkin untuk disembuhkan atau dipulihkan. Maksudnya mereka yang usia remaja atau dewasa awal sulit untuk bisa hilang sama sekali rasa ketertarikannya. Ada 2 kemungkinan, yaitu baru sebatas ketertarikan seksual atau sudah melakukan perilaku seks sejenis, apabila belum telanjur masih bisa dipulihkan.

Firman Tuhan dari Efesus 6:4 bunyinya, "Dan kamu bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di hati anak-anakmu. Tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasehat Tuhan."

Para orang tua, kerjakan bagian kita sejak anak berusia dini, konsisten sampai anak usia remaja maka kita akan melihat anak-anak yang diberkati.