Mengapa Orang Tua Seperti Kanak-Kanak?

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T429B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Kadang kita dibuat jengkel oleh sikap orangtua yang kekanak-kanakan. Mereka sukar taat dan seolah-olah ingin menguji batas kesabaran kita. Kita akan berupaya memahami alasan mengapa orangtua sering bersikap seperti itu dan belajar menghadapinya.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan
Pertanyaan di atas ini kerap diajukan oleh kita yang tinggal bersama orangtua yang telah sepuh. Kadang kita dibuat jengkel oleh sikap orangtua yang kekanak-kanakan. Misalnya, sudah diberitahu tidak perlu membersihkan kamar mandi tetap membersihkannya sampai akhirnya terjatuh dan memerlukan perawatan rumah sakit. Sudah diberitahukan untuk menunggu jemputan namun tidak sabar dan pulang sendiri dengan kendaraan umum. Akhirnya ia tersesat dan membuat kita kalang kabut mencarinya. Ada banyak contoh yang dapat diberikan namun semuanya mencerminkan satu tema yang sama yakni mereka bersikap seperti kanak-kanak: sukar taat dan seolah-olah ingin menguji batas kesabaran kita. Kita akan berupaya memahami alasan mengapa orangtua sering bersikap seperti itu dan belajar menghadapinya.

1. Pada dasarnya orang tua harus bergumul menerima keterbatasan fisiknya. Tidak mudah untuk menerima dan hidup dengan keterbatasan; itu sebabnya sering kali orang tua tetap berusaha melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya guna membuktikan kepada dirinya dan kita bahwa ia tetap sehat dan sanggup seperti dulu.

2. Orang tua terbiasa berfungsi sebagai orang yang bertanggung jawab atas hidup kita. Merekalah yang merawat dan membesarkan kita; untuk suatu kurun yang panjang merekalah tempat kita bergantung. Sekarang peranan itu berbalik arah: kitalah yang merawat mereka dan pada kitalah mereka bergantung. Bagi sebagian orang tua, perubahan peran ini ternyata sulit diterima. Itu sebabnya mereka terus berusaha melakukan semuanya sendiri dan enggan meminta bantuan kita.

3. Orang tua kerap mengalami kekosongan hidup dan merasa kesepian. Sebagian dari mereka bahkan merasa tertolak dan tersingkirkan. Ada pula yang merasa gagal dalam hidup dan tidak lagi berguna. Kadang untuk mengobati rasa gundah, mereka tergoda melakukan hal-hal yang menarik perhatian orang. Sesungguhnya mereka tengah meminta perhatian.

Menghadapi orang tua beberapa hal berikut ini mesti kita camkan:

a. Ketahuilah apa yang sesungguhnya menjadi kebutuhan orang tua, kemudian berusahalah untuk memenuhinya. Jika ia kesepian, janjikanlah kunjungan atau secara teratur ajaklah ia pergi.

b. Secara berkala, adakanlah pertemuan keluarga. Pada hari tua, lingkup pergaulan makin menyempit sehingga keluarga menjadi satu-satunya pelipur lara.

c. Jika tidak berkaitan dengan dosa, sedapatnya hindari koreksi sebab mereka cenderung keliru menanggapinya; mereka malah makin merasa tertolak. Sebaiknya hindari situasi yang memungkinkan mereka melakukan hal-hal yang sulit diterima.

d. Firman Tuhan: Mata yang mengolok-olok ayah dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk gagak lemah dan dimakan anak rajawali. (Amsal 31:17) Menghormati orangtua adalah perintah Tuhan; jadi,

lakukanlah demi Tuhan!