Mencari Wanita yang Sayang Anak

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T149B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Di zaman sekarang ini banyak suami-istri yang bekerja, sehingga hak asuh anaknya diserahkan kepada orang lain, misalnya suster. Melalui materi ini kita diberikan saran-saran agar kedua orangtua terlibat dalam mengasuh anaknya terutama ibu, karena ini akan berpengaruh terhadap proses perkembangan anak jika nanti dewasa.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Dewasa ini makin banyak perempuan yang menyerahkan tugas membesarkan anak kepada perawat. Sebagian wanita memang jauh lebih efektif sebagai ibu bila ia bekerja di luar daripada bila ia tinggal di rumah sepenuhnya. Faktanya adalah, tidak semua wanita dipanggil dan sanggup untuk diam di rumah penuh waktu; kita harus memaklumi hal ini. Masalahnya bukan itu. Masalahnya adalah sebagian wanita menolak untuk menjadi ibu yang membesarkan anak; mereka hanya bersedia menjadi ibu yang melahirkan anak. Bekerja atau tidak, mereka tidak bersedia turun tangan merawat dan membesarkan anak. Mereka menyerahkan tugas itu kepada perawat yang tidur dengan anak, memandikan, memberi makan anak, dan mengajarkan pelajaran sekolah anak.

Beberapa hal yang mesti dipertimbangkan:

  1. " Rasa sayang kepada anak bergantung pada kedekatan dengan anak. Semakin jarang kita bersama anak, semakin berkurang rasa sayang kita terhadapnya.

  2. Wibawa orang tua di hadapan anak bergantung pada kedekatan dengan anak. Semakin tidak dekat, semakin tidak berwibawa kita di hadapannya. Anak menganggap kita tidak mempunyai hak mengatur hidupnya, apalagi mendisiplinnya. Ini berarti, tatkala anak besar, kita tidak mempunyai kendali atas hidupnya.

  3. Kendati kehilangan ayah berdampak pada pertumbuhan anak, namun kehilangan ibu berdampak lebih besar terhadap anak. Pada tahap awal pertumbuhan, ibu berperan sebagai pengasuh dan peran ini merupakan peran yang paling dominan dalam kehidupan anak. Biasanya peran ayah menjadi lebih besar pada tahap berikutnya. Dengan kata lain, peran ibu membangun fondasi struktur jiwani anak. Itu sebabnya tanpa ibu, anak bertumbuh rapuh.

  4. Anak menyerap terbesar pada masa kanak-kanak dan apa yang terhilang pada masa ini tidak tergantikan pada masa berikutnya. Jika kita tidak dekat dengan anak, kedekatan ini tidak bisa diciptakan lagi.

  5. "Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya … Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: 'Ibu, inilah anakmu!' Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" (Yohanes 19:26-27)