Kurang Kasih Sayang

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T154B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Kasih sayang adalah materi yang membangun bayi menjadi seorang anak dan dari seorang anak menjadi seorang dewasa. Kasih sayang adalah materi atau gizi atau kekuatan atau energi yang anak-anak sangat perlukan agar mereka bisa bertumbuh menjadi seorang manusia yang utuh.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Kita sering mendengar ungkapan "kurang kasih sayang." Sebenarnya apa makna dan dampaknya pada pertumbuhan anak?

Makna Kasih Sayang:

  1. Kasih sayang adalah materi yang membangun bayi menjadi seorang anak dan dari seorang anak menjadi seorang dewasa.

  2. Kasih sayang adalah penyambutan orang tua yang penuh sukacita kepada anak atas kehadirannya di dalam dunia ini, terutama dalam kehidupan orang tua.

  3. Kasih sayang adalah penerimaan orang tua kepada anak-penerimaan tanpa syarat akan keberadaan dirinya secara utuh.

  4. Kasih sayang adalah upaya mengutamakan kepentingan anak demi kebaikannya.

  5. Kasih sayang adalah perlakuan orang tua yang lemah lembut kepada anak.

Kurang kasih sayang ditandai dengan penyambutan yang tidak hangat atas kehadirannya, penerimaan yang bersyarat, kepentingan orang tua di atas segalanya, dan perlakuan kasar kepada anak.

Dampak Kurang Kasih Sayang:

  1. Tanpa kasih sayang, anak akan bertumbuh besar keropos. Ia memiliki sosok fisik sesuai usia namun tidak memiliki isi batiniah yang sematang usianya.

  2. Karena tidak disambut dengan sukacita, ia merasa tidak diinginkan dan bahwa kehadirannya lebih merupakan beban daripada berkat.

  3. Akibat penerimaan bersyarat, anak merasa diri tidak cukup berharga dan bahwa selalu ada yang kurang cukup baik pada dirinya.

  4. Orang tua yang senantiasa mendahulukan kepentingannya di atas kepentingan anak, akan membuat anak tertekan dan kehilangan kesempatan mengaktualisasikan dirinya sesuai karunia yang Tuhan berikan kepadanya.

  5. Perlakuan kasar kepada anak akan menanamkan bibit kebencian anak terhadap dirinya dan orang lain, juga menyuburkan perilaku kasar itu sendiri.

Firman Tuhan, "Celakalah dia yang membangun istananya berdasarkan ketidakadilan dan anjungnya berdasarkan kelaliman, yang memperkerjakan sesamanya dengan cuma-cuma dan tidak memberikan upahnya kepadanya." Yeremia 22:13