Komunitas Kasih Karunia

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T471B
Nara Sumber: 
Ev.Sindunata Kurniawan, MK
Abstrak: 
Galatia 6:2, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu, demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus". Komunitas Kasih Karunia untuk menegaskan bahwa ini merupakan komunitas yang aman untuk kita saling mengakui dosa dan kelemahan serta pergumulan. Tidak akan ada penolakan, penghakiman dan rajam batu. Disini dibahas bagaimana cara memulai Komunitas Kasih Karunia dan apa saja yang perlu dibagikan dalam komunitas ini.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Latar Belakang pembahasan judul ini adalah adanya :

  • Gejala semakin umumnya orang percaya terpisah dari rekan-rekan lain dan terasingkan atau teralienasi. Rentan dengan kesepian, godaan dan keterikatan seksual, kerja, game elektronik, gawai, TV/ film dan lain sebagainya.

  • Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial atau makhluk relasional. Kita dirancang untuk keintiman, relasi dan komunitas. Relasi dengan Allah penting, sama pentingnya kita memunyai relasi yang sehat dengan sesama manusia.

Latar Belakang Nama: Komunitas Kasih Karunia

  • Lebih umum kita memahami ungkapan Sola Gratia, Diselamatkan semata karena Anugerah, karena Kasih Karunia Allah. Tanpa disadari bahwa pengertian kasih karunia sebatas untuk keselamatan kekal nanti di surga. Tapi hidup pertumbuhan setelah diselamatkan atau dilahirbarukan adalah sepenuhnya soal kerja keras dan usaha kita. Pemahaman ini membuat kita umumnya takut membuka diri jika mengalami kegagalan, kejatuhan dalam dosa dan terbelenggu dengan pola-pola tidak sehat atau kebiasaan buruk tertentu. Jika membuka diri, lebih mungkin untuk dikecam, dipersalahkan dan dipojokkan. "Kok bisa sekian tahun menjadi orang percaya, aktivis pelayanan, majelis, hamba Tuhan, terjerat dengan pola dosa ini." Sisi lain, semakin kita menutup diri dari komunitas, lebih besar kemungkinan kita makin terpuruk dan masuk ke dalam pusaran dosa dan keterikatan.

  • Penyebutan nama Komunitas Kasih Karunia untuk menegaskan bahwa ini merupakan komunitas yang aman untuk kita saling mengakui dosa dan kelemahan serta pergumulan. Tidak akan ada penolakan, penghakiman dan rajam batu. Malah diterima untuk bertumbuh dari keterpurukan itu, rasa belarasa, compassion atau belas kasihan Allah, turut merasa senasib dan sepenanggungan, dukungan dan doa, yang diterima. Jadi, saling memberi dan menerima kasih karunia. Ada kasih karunia yang melandasi percakapan kita.

Bagaimana memulai komunitas Kasih Karunia ?

  • Membagikan ke beberapa teman gagasan ini dan menemukan yang bersedia berkomunitas, 3 orang cukup, bisa 5 orang dan maksimal 7 orang.

  • Untuk menumbuhkan rasa aman, sebaiknya ada Perjanjian Kerahasiaan Kelompok Kasih Karunia.

Topik-topik yang bisa dibahas dalam komunitas Kasih Karunia, beberapa yang diusulkan a.l.:

  1. Gambar diri/Self-Image
  2. Keterlukaan,
  3. Belenggu Dosa dan Keterikatan,
  4. Sisi Gelap Manusia,
  5. Uang, Seks dan Kekuasaan,
  6. Spiritualitas,
  7. Batas-Batas/Boundaries
  8. Emosi dan Perasaan.
Kita bukan berorientasi pada topik atau buku, itu media dan metode tapi komunitas Kasih Karunia tekanannya pada manusia. Topik, buku atau metode apa pun yang dipilih itu merupakan alat bantu, tapi harus melayani manusia, anggota-anggotanya. Bahan-bahan ini untuk menambah pemahaman. Variasi yang bisa dilakukan dalam pertemuan komunitas Kasih Karunia misalnya makan bersama, perjamuan kasih dengan cara yang tidak memberatkan keluarga. Ini hanya alat bantu, penting adanya relasi. Penting ada waktu libur dari kelompok ini. Setiap semester kelompok ini perlu dievaluasi. Cari masukan untuk bertumbuh.

Firman Tuhan yang mendasari dari Galatia 6:2, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu, demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus". Firman Tuhan mendorong kita membagi beban kehidupan kita dalam komunitas kasih karunia ini.