Kepribadian

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T021A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Dalam topik ini kita akan mengetahui tentang cirri-ciri, sifat, karakteristik, gaya yang khas dikaitkan dengan diri kita. Dan kepribadian ini bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan dan bawaan sejak lahir.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik.

Kepribadian di bagi dalam 4 golongan yaitu:

  1. Sanguin, sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.
  2. Plegmatik, tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, ia intorspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah ia cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling mudah dan gampang.
  3. Melankolik, Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.
  4. Dan kolerik. Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain, belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain

Setiap orang yang diciptakan Tuhan sudah dilengkapi dengan kepribadian. Kepribadian itu sebetulnya adalah sumbangsih atau pemberian Tuhan ditambah dengan pengaruh lingkungan yang kita terima atau kita alami pada masa pertumbuhan kita.

Sebetulnya setiap kepribadian mempunyai kelemahan dan kekuatannya. Salah seorang teolog Kristen yaitu Tim La Haye pernah menulis buku "Temperamen Yang Diubahkan" ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam buku tersebut pada intinya Tim La Haye menegaskan bahwa setiap kepribadian itu akhirnya akan bisa dipakai Tuhan dan kelemahan yang ada di setiap kepribadian itu bisa diminimalkan atau dikurangi. Ia juga menegaskan bahwa kita ini diubahkan oleh Roh Kudus Tuhan.

Mazmur 139:23 berkata: "Selidikilah aku ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku. Lihatlah apakah jalanku serong dan tuntunlah aku di jalan yang kekal." Disini kita melihat pemazmur mengundang Tuhan untuk melihat apakah jalannya serong. Nah, setiap orang harus mengundang Tuhan untuk melihat, menilik, dan memeriksa jalannya. Dan juga harus mengundang Tuhan untuk menuntunnya ke jalan yang benar.

Yehezkiel 11:19 mengatakan: "Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan Roh yang baru dalam batin mereka. Juga Aku akan menjauhkan mereka dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan hati yang taat."

Jadi antara kepribadian dan hati itu terkait erat. Apapun kepribadian kita, Tuhan Yesus mau menerima kita dalam keberadaan kita masing-masing. Karena Dia tahu persis karakter atau watak kepribadian kita.