Kecanduan Pornografi

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T432B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Dengan bertambah canggihnya teknologi informasi dan komunikasi, makin terbuka lebar pula celah untuk merambah ke wilayah pornografi. Sebagai akibatnya makin bertambah banyak jumlah orang yang mengakses ke situs pornografi dan akhirnya terikat dengannya. Keterikatan ini akhirnya menjadi kecanduan yang tidak mudah dilepaskan. Mungkinkah orang yang sudah kecanduan pornografi ini bisa lepas? Dan bagaimana caranya?
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Dengan bertambah canggihnya teknologi informasi dan komunikasi, makin terbuka lebar pula celah untuk merambah ke wilayah pornografi. Sebagai akibatnya makin bertambah banyak jumlah orang yang mengakses ke situs pornografi dan akhirnya terikat dengannya. Keterikatan ini akhirnya menjadi kecanduan yang tidak mudah dilepaskan. Berikut akan dipaparkan apakah kecanduan itu, setelah itu baru akan dibahas cara untuk melepaskan diri dari kecanduan pornografi.

  • Kecanduan adalah kondisi dimana kita begitu bergantung pada sesuatu sehingga tanpanya kita tidak dapat melangsungkan hidup secara efektif. Dengan kata lain, bila kita kecanduan pornografi kita menjadi sangat bergantung padanya, sehingga hari lepas hari kita mesti mengkonsumsinya sebab jika tidak, kita sukar berfungsi. Singkat kata, pornografi menjadi penguasa hidup dan kita menjadi budaknya.
  • Kecanduan juga membuat kita menoleransi asupan yang diterima sehingga perlahan namun pasti kita membutuhkan dosis yang lebih banyak untuk dapat membuat diri terpuaskan. Dengan kata lain, kecanduan tidak mengenal istilah, "cukup." Kecanduan membuat kita tidak lagi merasa terpuaskan dengan dosis atau kualitas yang diperoleh kemarin. Hari ini kita menginginkan lebih.
  • Di satu pihak pemuasan kecanduan membuat kita seakan-akan sanggup meneruskan hidup seperti biasanya namun sesungguhnya kecanduan melemahkan kita. Kita hanya dapat terus berjalan bila kita mendapatkan akses ke pornografi.
  • Kecanduan membuat kita terobsesi dengan pornografi sehingga setiap hari kita hanya menantikan saat di mana kita dapat kembali mengkonsumsinya. Hidup berputar di sekitar pornografi sehingga di dalam pikiran, seks mendominasi segalanya.
  • Pada intinya pergumulan terberat pecandu pornografi terjadi di dalam pikirannya. Kendati hati ingin berhenti, pikiran terus meyakinkannya bahwa ia memerlukan asupan pornografi itu. Sebab jika tidak, maka hidupnya akan merana.
Cara Mengatasi
  • Pencegahan adalah obat terbaik. Jadi, jika belum terlibat, janganlah memulai. Jangan berkata, "Ah, saya pasti dapat mengendalikannya." Pada kenyataannya kita tidak berhenti; sebaliknya kita terus mengkonsumsinya.
  • Jika sudah terlibat, akuilah dosa ini di hadapan Tuhan dan jangan merasionalisasinya.
  • Bangunlah sebuah relasi pertanggungjawaban dengan seorang mentor. Secara berkala, laporkanlah perkembangan keterlibatan dengan pornografi. Jangan malu untuk mengakui hal ini dan bicarakanlah dengan jujur. Makin disembunyikan, makin besar godaannya. Pada saat tergoda, segera hubungi mentor dan minta dukungan dan doanya.
  • Hilangkan akses ke internet di dalam rumah. Kendati kita masih dapat mengaksesnya di luar rumah, kenyataan kita harus pergi ke luar rumah, itu sudah menjadi salah satu faktor penghalang.
  • Jangan berhenti membaca Firman Tuhan. Seperti detergen, Firman Tuhan akan membersihkan pikiran kita kendati lewat proses yang panjang. Yakinlah bahwa kita pasti dan akan menang; ingatlah Firman Tuhan yang berkata, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" (Filipi 4:13).
  • Bacalah buku rohani yang bermutu, kembangkanlah hobi yang beragam dan sehat. Firman Tuhan mengajarkan, "Jadi akhirnya saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu". (Filipi 4:8)