Iri Hati

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T210A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Iri hati adalah salah satu dosa tertua. Akibat iri hati, Kain membunuh adik kandungnya sendiri. Ada orang yang rentan terhadap iri hati sehingga mudah sekali dikuasai perasaan iri. Bagian ini akan memaparkan penyebab dan penanganan iri hati.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan
T 210 A "Iri Hati" oleh Pdt. Paul Gunadi

Iri hati adalah salah satu dosa tertua. Kain membunuh Habil karena iri hati-persembahan adiknya Habil diterima Tuhan sedangkan persembahannya tidak diterima Tuhan. Akibat iri hati, Kain membunuh adik kandungnya sendiri. Ada orang yang rentan terhadap iri hati sehingga mudah sekali dikuasai perasaan iri. Berikut ini akan dipaparkan penyebab dan penanganan iri hati.

  1. Iri hati bersumber dari ketidakpuasan dengan apa yang telah dimiliki. Kita terus menyoroti apa yang terhilang pada diri kita dan luput melihat apa yang kita miliki.
  2. Iri hati berawal dari mata yang lebih sering tertuju pada orang lain bukan pada diri sendiri. Kita senantiasa membandingkan diri dengan orang dan menyimpulkan bahwa kita tidak seberuntung mereka.
  3. Iri hati berhulu pada pandangan negatif terhadap hidup dan Tuhan yakni bahwa hidup dan Tuhan tidak adil terhadap kita. Kita beranggapan bahwa Tuhan memang sengaja merugikan kita; itu sebabnya kita tidak mendapatkan apa yang seharusnya kita peroleh.
  4. Itu sebabnya tatkala kita melihat orang lain "lebih" dari kita-memiliki sesuatu yang tidak kita miliki-respons kita adalah marah. Kita marah terhadapnya namun terutama kita marah terhadap Tuhan dan hidup ini. Di dalam kemarahan, niat yang muncul adalah menghancurkan orang yang memiliki kelebihan itu. Kita tidak ingin ia hidup bahagia dan menikmati apa yang dimilikinya. Kalaupun kita tidak dapat memilikinya, kita bertekad ia pun tidak boleh menikmatinya.

Jadi, berdasarkan pengamatan di atas ini, dapat kita simpulkan bahwa orang yang iri hati adalah orang yang:

  • Tidak mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan kepadanya
  • Tidak dapat menikmati apa yang telah diberikan Tuhan kepadanya
  • Tidak ingin orang menikmati apa yang telah diberikan Tuhan kepada orang itu

Ada tiga hal yang harus kita kembangkan agar dapat melawan iri hati:

  • Bersyukur (1 Tesalonika 5:18) Melihat apa yang Tuhan telah berikan dan percaya pada pertimbangan dan keadilan-Nya
  • Menikmati (Pengkhotbah 2:25 dan 26)
  • Bersukacita bagi orang lain (Pengkhotbah 4:4 dan 6)