Hidup Bersahabat dengan HIV AIDS

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T485B
Nara Sumber: 
Ev. Sindunata Kurniawan, M.K.
Abstrak: 
Terjangkit virus HIV memang bukan sebuah akhir namun bisa jadi perjalanan yang sangat berat bagi ODHA (Orang dengan HIV AIDS). ODHA sangat membutuhkan perhatian serta semangat dari orang-orang terdekatnya, antara lain keluarganya. Disini akan dibahas apa saja yang bisa kita lakukan sebagai OHIDA (orang yang tinggal bersama ODHA).
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

ODHA adalah sebutan untuk orang-orang yang terinfeksi virus HIV AIDS. Istilah ini untuk menggantikan kata pengidap, penderita dan istilah lainnya. Sedangkan OHIDA adalah orang yang hidup dengan ODHA. ODHA sangat membutuhkan perhatian serta semangat dari orang-orang terdekatnya antara lain keluarganya.

Peran OHIDA:
  1. Tetap mendekat. ODHA di tengah perasaan terpuruk dan merasa dunia seperti sudah kiamat, sangat dan sangat membutuhkan penerimaan orang-orang lain, sebagai makhluk sosial, apalagi dari orang-orang terdekat. Berhenti untuk menghakimi. Terinfeksi virus HIV bukan semata-mata karena perilaku amoral. Ingat,ODHA terbanyak malah ibu-ibu rumah tangga yang terinfeksi dari suami-suami yang hidup berisiko. Kalau pun sang ODHA memiliki ingat penularan virus HIV hanya lewat cairan tubuh yang kental seperti darah, air susu dan cairan kelamin. Bersentuhan, berjabat tangan, cipika cipiki, berpelukan, tinggal di rumah dan di kamar, tetaplah aman.
  2. Mencarikan informasi HIV dan AIDS yang benar serta menginformasikannya kepada ODHA. Terkadang dalam kelesuannya, ODHA terlumpuhkan dan seperti kehilangan gairah hidup. Mencari informasi bisa menjadi hal yang sulit dilakukan di masa itu.
  3. ODHA membutuhkan semangat dan dukungan untuk tetap menjalani hidup dan membesarkan harapannya. Wajar jika ODHA mengalami fase murung dan bersedih hati serta patah semangat dan putus asa. Semangat untuk berobat yakni terapi ARV dan melanjutkan hidup. Terapi ARV membutuhkan seumur hidup.
  4. Mendorong dan mendampingi pengembangan hidup rohani. Jika misalnya selama ini kurang peduli tentang Tuhan dan kekekalan.
  5. Mempertemukan dengan ODHA – ODHA lainnya : bagaimana mereka bisa menjalani kehidupan secara produktif dan bahkan berprestasi.
  6. Mendorong untuk aktif dalam kegiatan – kegiatan masyarakat, untuk juga menambah semangat mereka menjadi berkat dan berdampak baik untuk diri ODHA. Memberi penyuluhan – penyuluhan kesehatan hidup dan pergaulan. ODHA dapat menceritakan kisah mereka di masa lalu dan mengingatkan bahaya AIDS.
  7. OHIDA sendiri tetap perlu memperhatikan kesehatan tubuh dan kebugaran jiwa. Mendampingi ODHA tidak berarti kehilangan keseimbangan hidup.

ODHA bukan berarti akhir. ODHA mash dapat bertahan hidup minimal hingga belasan tahun. Sekarang tinggal bagaimana ODHA itu sendiri mengisi hidupnya yang lebih berguna.

Ayat firman Tuhan yang melandasi pembicaraan ini diambil dari 1 Yohanes 3:18, "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dalam perbuatan dan dalam kebenaran."