Pengakuan Akan Kelemahan Diri

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T219A
Nara Sumber: 
Bp. Heman Elia, M.Psi.
Abstrak: 

Dalam dunia yang penuh persaingan ini, orang berlomba untuk menjadi yang lebih baik, dan kalau perlu menjadi yang terbaik. Orang seringkali lupa kalau mengakui kelemahan merupakan salah satu kualitas kepribadian yang penting. Akan dijelaskan mengenai penyebab mengapa kita tidak mau mengakui kelemahan diri dan apa motif kita, saat kita mengakui kelemahan diri di depan orang lain.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Dalam dunia sekarang yang penuh persaingan ini, orang berlomba untuk menjadi yang lebih baik, dan kalau perlu menjadi yang terbaik. Orang seringkali lupa kalau mengakui kelemahan merupa-kan salah satu kualitas kepribadian yang penting. Ketika kita mulai melihat kekurangan diri, kita juga mulai berpikir untuk memperbaiki diri. Jadi, proses belajar dan mengembangkan diri berawal dari kesadaran dan pengakuan akan keterbatasan diri.

Penyebab mengapa orang sulit mengakui kelemahan diri :

Adanya pandangan atau keyakinan bahwa mengakui kelemahan membuat kita tampak lemah di hadapan orang lain. Padahal, memperlihatkan sisi kelemahan kita justru sebetulnya membuat kita lebih tampak sebagai orang yang menyenangkan dan rendah hati.

Adanya keinginan besar untuk tampil baik di hadapan orang lain dan menutupi atau menyembunyikan perbuatan atau niat buruk diri sendiri.

Besarnya keinginan untuk merasa diri lebih baik dibanding orang lain, untuk mengalahkan orang lain.

Ketidaktahuan akan kelemahan diri, atau seperti kata Alkitab, kita melihat selumbar di mata

kita, sedangkan balok di dalam mata kita tidak kita ketahui. Sikap melihat kelemahan orang lain dan menghakimi mereka akan mempersulit kita mengakui kelemahan kita sendiri.

Batas-batas mengenai kelemahan apa saja yang bisa kita buka dan apa yang sebaiknya kita simpan :

Dua hal penting ketika kita mengakui kelemahan di depan publik yaitu hikmat dan bijaksana. Setiap orang mempunyai rahasia dan saya kira hal ini wajar, bahkan sehat. Kepada orang tertentu kita dapat membuka lebar pintu hati kita, sehingga mungkin hampir tidak ada rahasia kita dengannya. Orang yang seharusnya kita tidak punya rahasia adalah pasangan kita dan tentu juga kepada Tuhan. Tetapi kepada orang yang baru kenal, atau kepada orang yang kita tahu kurang memiliki kemauan baik, kita tidak perlu beberkan semua kelemahan kita.

Motif kita saat kita mengaku kelemahan diri :

Tulus dan tidak manipulatif.

Keinginan untuk tampil apa adanya dan jujur serta rendah hati.

Kemauan untuk mengubah karakter kita yang kurang baik dengan pertolongan dari Tuhan.

Firman Tuhan :

"Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita daripada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan Firman-Nya tidak ada di dalam kita." (I Yohanes 1:7-10)