Masalah Hidup

Terima keterhilangan dan rangkullah dukacita, terkejut dan menyangkal, marah, tawar-menawar, depresi, menerima, terapkan manajemen krisis.
Mengubah distres menjadi eustress melalui mencintai tubuh, makan dengan menu gizi seimbang, berolah raga teratur, tidur cukup di malam hari, miliki hobi yang sehat, intim dengan Tuhan, bila perlu carilah pertolongan.
Stres perlu diterima dengan sukacita, kenali dan terima batas kesanggupan kita memikul stres, beban berat dipecah menjadi kepingan kecil, rayakan setiap sukses kecil, menikmati relasi, hobi dan menjadi berkat yang efektif bagi banyak orang.
Kurang tidur berakibat meningkatkan risiko gangguan mental, kondisi kesehatan kronis, kematian dini, manfaat tidur cukup jantung lebih sehat, gula darah stabil, kekebalan tubuh terjaga, berat badan stabil dan otak bekerja optimal, hentikan penggunaan HP 30 menit sebelum tidur, hindari tidur siang lebih dari 30 menit
Penderitaan di dunia adalah sebuah keniscayaan, mengalami dan memuliakan Tuhan dalam penderitaan terjadi dalam dua sisi yaitu sisi batiniah dan sisi lahiriah yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain.
Penderitaan adalah buah pilihan manusia pertama, dalam berbagai peristiwa Tuhan tidak selalu memberi keistimewaan pada anak-anak-Nya, Tuhan telah memberi jaminan kepastian masuk surga pada kita yang memercayakan diri pada Kristus, satu-satunya Tuhan dan Juruselamat.
Tiga kunci kemenangan atas kekhawatiran adalah berdoa dengan benar, mengenal Allah yang menjadi sumber doa kita, menyerahkan segala beban pergumulan kita dengan berpikir dengan benar dan hidup dengan benar, sesuai jalan Tuhan. Damai sejahtera memenuhi kita dan kekhawatiran kita kalahkan.
Khawatir bisa merupakan kebiasaan, tiga kunci kemenangan atas kekhawatiran adalah berdoa dengan benar, tahu kepada Siapa kita berdoa, berpikir dengan benar sesuai dengan firman Tuhan dan hidup dengan benar, tinggal tenang dalam Tuhan dan percaya Tuhan akan menyertai kita.
Di era teknologi yang begitu berkembang ini, kita perlu mendidik anak agar ia dapat memakai barang-barang canggih ini secara bijak. Oleh karena itu kita harus memulai diri sendiri dengan cara bijak memakai barang-barang elektronik sehingga barang ini melayani kita, bukan dilayani oleh kita.
Penggunaan smartphone yang berlebihan akan berpotensi: merenggangkan relasi pernikahan, member kesempatan untuk berelasi dengan orang lain secara rahasia, interaksi dengan anak berkurang dan menciptakan relasi yang sangat dangkal, dan bahkan kecanduan smartphone tidak dapat dihindari.

Halaman