Masalah Hidup

Dalam bagian ini dibicarakan tentang penyakit stroke, parkinson dan alzheimer. Bagaimana kita harus menyikapi orang atau keluarga yang terkena penyakit tersebut.

Kaum homoseksual adalah manusia yang normal secara mental, secara jiwa dalam artian mereka tidak mempunyai kelainan jiwa yang tertentu. Mereka adalah orang-orang yang sama dengan kita perbedaannya adalah dalam hal orientasi seksualnya.

Salah satu respons tatkala kita mengalami tragedi adalah kita ingin mengerti makna dibalik tragedi ini. Kita ingin tahu kenapakah hal ini sampai terjadi, kemengertian kita itulah yang akan menolong kita untuk membangun hidup kita.

Apa yang harus dilakukan orangtua setelah anak kembali dari perawatan narkoba? Ada dua hal yang mesti menjadi fokus perhatian orangtua: pertobatan dan pergumulannya.

Orang yang sudah dilukai itu cenderung sulit untuk mengampuni. Ada juga orang yang tidak mau mengampuni orang yang telah melukainya karena dia telah dilukai hingga cacat. Ternyata dalam mengampuni orang lain dibutuhkan tahapan-tahapan. Saat kita bisa mengampuni orang lain, kita akan mendapatkan banyak manfaat.

Sikap simpatik kita sangatlah diperlukan bagi seorang homoseksual dan kesadaran kita bahwa seseorang yang akhirnya menjadi homoseksual biasanya setelah melalui pergumulan yang luar biasa beratnya. Jadi kita mesti memahami sisi penderitaan ini.

Harus disadari bahwa beriman bukanlah satu pilihan dalam hidup, beriman adalah kewajiban manusia. Oleh karena itu Tuhan menghendaki kita hidup dengan iman, namun ternyata hidup dengan iman tidaklah mudah. Dalam materi ini kita akan melihat mengapa Tuhan menuntut iman dari kita dan bagaimana kita harus beriman.

Salah satu dosa tertua adalah iri hati. Iri hati sebenarnya adalah perampokan atau perampasan secara tersembunyi; kita mengambil apa yang menjadi milik orang dan mengklaim itu sebagai milik kita. Salah satu penyebab dari iri hati ialah Gagal melihat diri sendiri, terlalu melihat orang, dsb.

Ada pernyataan bahwa mengampuni diri sendiri itu lebih susah dari pada mengampuni orang lain, tetapi ternyata itu tergantung dari orangnya. Ada orang yang mudah mengampuni orang lain, tetapi susah mengampuni dirinya sendiri. Ada juga orang yang bisa mengampuni diri sendiri tetapi susah mengampuni orang lain. Dan ada juga orang sulit mengampuni diri sendiri dan juga orang lain. Yang membedakan semuanya adalah cara pandang masing-masing orang.

Kita perlu menempelkan masa lalu kembali dalam hidup kita dengan cara menjahitnya. Dalam artian kita harus dapat menghadapi masa lalu tersebut baik masa lalu yang manis maupun masa lalu yang pahit, yang dapat berpengaruh kuat dalam kehidupan kita sekarang ini. Dan penyembuhannya pun akan memerlukan proses satu hal demi satu hal, satu hari lepas satu hari.

Halaman