Trauma Karena Siksa

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T182A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Trauma memang mengacu pada sebuah peristiwa yang menakutkan dan mengerikan, yang mempunyai dampak yang benar-benar menggoncangkan jiwa seseorang dan melukai hati seseorang. Itu dapat disembuhkan tapi membutuhkan waktu yang tidak instant.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Trauma mengacu pada suatu peristiwa yang mengerikan, menakutkan dan berdampak menggoncangkan jiwa seseorang. Untuk anak-anak balita, mereka belum memunyai struktur kepribadian yang kuat., mereka dalam proses pembangunan jiwa. Peristiwa yang dialami masuk tanpa hadangan, mereka belum memunyai kemampuan untuk merasionalisasi, pengalaman itu masuk ke dalam jiwanya. Peristiwa yang positif, hangat maka dampak untuk jiwanya pun seperti itu tapi sebaliknya kalau yang dialami adalah peristiwa yang menegangkan akan menghantam jiwanya.

Jika peristiwa yang mengancam atau menegangkan dilakukan oleh orang tua, yang akan runtuh adalah rasa percaya. Di atas rasa percaya kita membangun relasi yang kuat, kebergantungan dan lain-lain. Bila rasa percaya sudah runtuh maka timbullah kecurigaan dan membangun relasi menjadi sangat sulit, ada rasa takut, terancam dan lain-lain. Pembentukan konsep diri yang positif juga ikut runtuh. Perlakuan orang tua yang buruk memberi kesan yang kuat bahwa mereka tidak mengasihi kita. Anak menelan bulat-bulat hal-hal yang buruk yang dikatakan oleh orang tua.

Tanda utama seseorang yang dikuasai oleh traumanya, ia masih dikuasai oleh masa lalunya. Apa pun yang terjadi sekarang tetap dikuasai oleh masa lalunya. Kesehatan jiwa kita tidak lagi maksimal. Wujud masa lalu yang menguasai kita muncul dalam bentuk gejala, misalnya mimpi buruk, dikejar-kejar, diperdaya, diancam, ada makhluk yang mengerikan. Orang-orang ini kadang dilanda kecemasan tanpa sebab. Pada bagian hari tertentu, emosinya anjlok tanpa sebab. Merasa kesepian dan kosong hidupnya, hal ini berkaitan dengan emosi. Berarti masa lampau masih tetap menjadi tuan atas kehidupan di masa sekarang.

Kecemasan bisa memengaruhi lambung atau sakit kepala, ketegangan di leher dan pundak. Ada ketegangan, tubuh pun rentan terhadap ketahanan. Tindakan orang tua yang bisa menyebabkan trauma bagi anak, misalnya orang tua ‘meledak’ tanpa ada pola/kesinambungannya. Anak hidup dalam situasi tegang karena tidak mengetahui kapan terjadi ledakan kemarahan. Ledakan bisa terjadi antar orang tua atau antar orang tua dan anak. Ketidakmenentuan menyebabkan ketegangan dalam hidupnya. Intinya : suasana tidak menentu dan kita dituntut untuk senantiasa bisa hidup dalam ketegangan.

Jika anak tumbuh menjadi besar dan mengenal Tuhan Yesus menjadi orang yang beriman, apakah tidak ada pengaruhnya ? Seringkali masa lampau tetap mengikuti kehidupannya meskipun kita telah menjadi anak Tuhan. Peristiwa buruk yang telah menghantam kita sejak kita kecil, itu merupakan bagian hidup yang telah tercetak dalam jiwa kita, yang tidak mungkin dalam sekejap untuk dihilangkan. Sebagai anak Tuhan, pertama kita bisa membawa semua trauma dan hati yang hancur itu kepada Tuhan, meminta pertolongan-Nya agar bisa melewati masa-masa lampau itu. Yang kedua, kita mesti mengisi sanubari kita dengan firman Tuhan. Apa yang telah terisi di masa lampau tidak bisa dicabuti satu per satu, yang bisa dilakukan adalah menanam benih yang positif dan ilahi dengan firman Tuhan. Dia harus hidup dekat dengan Tuhan, antara lain dalam mengatasi ketakutan dan kemarahan.

Firman Tuhan di Yeremia 17:14, "Sembuhkanlah aku, ya Tuhan, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku!" Inilah doa orang yang menderita trauma, setiap hari dia harus datang kepada Tuhan dengan doa ini.

Comments

apa-sebab seseorang mengalami trauma?

Trauma adalah kondisi atau peristiwa yang menakutkan dan menegangkan sehingga menimbulkan tekanan yang besar pada jiwa. Trauma bisa disebabkan oleh perlakuan orang yang buruk kepada kita, bisa pula karena menyaksikan peristiwa yang menyeramkan, atau kita sendiri mengalami peristiwa yang menyeramkan itu.

trauma bisa diatasi jika seseorang yang mngalaminya mencoba untuk tetap sabar dan mendekatkan diri pada tuhan,melakukan hal2 positif yang bisa menyenangkan hati dan perasaan,mengunjungi tempat-tempat yang dapat membuat prasan lebih tenang.