Saudara-saudara pendengar yang kami kasihi dimanapun Anda berada, Anda kembali bersama kami pada acara TELAGA (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Saya Gunawan Santoso dari Lembaga Bina Keluarga Kristen, dan kali ini saya bersama Ibu Wulan, S.Th. akan berbincang-bincang dengan Bp. Pdt. Dr. Paul Gunadi. Beliau adalah seorang pakar dalam bidang konseling serta dosen di Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang. Perbincangan kami kali ini berjudul "Transformasi Karakter", kami percaya acara ini pasti akan sangat bermanfaat bagi kita sekalian, dan dari studio kami mengucapkan selamat mengikuti.
PG : Begini Pak Gunawan, yang melatarbelakangi topik ini adalah sebuah pertanyaan yaitu mengapakah kita ini sukar berubah. Bukankah kita sebagai orang percaya kita sudah menerima Yesus sebagai uhan kita, kita mengundangnya masuk menjadi Tuhan dalam hidup kita dan kita meyakini firman Tuhan yang diambil dalam
PG : Sama, jadi memang ada beberapa istilah yang digunakan untuk makna yang sama ya bisa itu sifat, bisa itu kepribadian dan bisa itu karakter.
PG : Yang pertama ini Bu Wulan, kita mesti jelas dulu waktu kita membicarakan tentang perubahan. Sebetulnya perubahan apakah yang memang sewajarnya terjadi dalam diri kita setelah kita menjadi rang percaya.
Ayat yang akan saya ambil adalah ayat diPG : Betul sekali, cara pAndang sudah tercetak dalam benak kita, nah untuk mengubahnya akan memerlukan waktu. Sudah tentu akan ada hal-hal yang lebih mudah berubah, yang mudah mengelupas saya gnakan istilah itu ya, tapi ada hal-hal yang sukar mengelupas, nah mungkin ini nanti yang akan lebih kita fokuskan Pak Gunawan, yang sukar kok tidak mudah untuk mengelupas.
PG : Tepat sekali, kadang-kadang Tuhan bekerja dengan cara supernatural, cepat sekali, tapi kebanyakan Tuhan akan bekerja melalui proses yang lebih alamiah. Saya berikan contoh, saya teringat aa teman saya sewaktu bertobat dia langsung berdoa meminta Tuhan memutuskan keterikatannya pada rokok dan seketika rokok itu lepas, dia tidak pernah lagi merokok sama sekali.
Tapi juga ada orang-orang dan ini yang lebih banyak, setelah bertobat meminta Tuhan melepaskannya dari rokok tapi tidak langsung lepas nah yang lebih sering terjadi adalah mereka harus bergumul melewati proses yang panjang, jatuh bangun untuk supaya bisa berhenti merokok.PG : Begini Pak Gunawan, rasul Paulus juga membagikan pergumulannya, dia tidak membagikan kemenangan yang seketika. Misalkan kalau kita membaca
PG : Setuju sekali Pak Gunawan, saya kira kesalahpahaman pemahaman akan firman Tuhan saya kira salah satu penyebab mengapa transformasi karakter tidak terjadi. Nah firman Tuhan yang telah kita aca tadi di
PG : OK, kadang-kadang memang kita ini terlempar ke satu kubu, satu ekstrim sehingga kehilangan keseimbangan. Nah di satu pihak memang Tuhan meminta kita berperan dalam proses perubahan karakte kita ini, kita diperbaharui menjadi seperti Kristus.
Nah kitanya berandil, jangan sampai kita mempunyai konsep Tuhanlah yang melakukan segalanya, jadi kalau saya masih belum berubah yang salah Tuhan, tidak, Tuhan meminta kitanya yang mengerjakan tugas itu. Namun kita harus menyadari bahwa kadang kala justru Tuhan itu secara tidak nyata bekerja dan memberikan kuasaNya kepada kita. Nah kita memang tidak melihatnya seperti halilintar yang turun atas kita, tapi sebetulnya di tengah-tengah pergumulan kita itu juga Tuhan bekerja. Nah tidak ada sesuatu yang terjadi di luar pekerjaan Tuhan, jadi waktu manusianya menaati Tuhan di situ juga Tuhan bekerja.PG : Kadang kala ini Pak Gunawan, kenapa kita susah berubah selain dari kesalahpahaman tadi, saya kira karena karakter itu sesuatu yang melekat erat pada diri kita, karakter itu sesuatu yang meupakan bagian diri kita, siapa kita apa adanya.
Nah apakah mudah mengubah siapa diri kita apa adanya itu, saya kira memang sukar sekali. Jadi saya berikan contoh tentang misalkan tadi merokok, kenapa kok sukar melepaskan rokok memang adanya keterikatan, kecanduan pada rokok itu sendiri, namun di luar dari soal kecanduan secara fisik itu, kecanduan yang terbesar adalah kecanduan psikologisnya. Memang tubuh akhirnya menuntut adanya nikotin yang masuk, tapi sebetulnya yang paling berat adalah dalam kasus kecanduan adalah kecanduan secara psikologis. Waktu dia bingung mengerjakan sesuatu dia memerlukan rokok, waktu dia lagi rasanya tertekan, terhimpit dia memerlukan rokok, waktu dia tidak bisa berpikir dan konsentrasi dia memerlukan rokok, dengan kata lain rokok menjadi penopang hidupnya secara psikologis. Nah ini yang susah berubah sebab ini sudah menjadi bagian dari kepribadiannya, jadi kita mesti memang memaklumi bahwa transformasi karakter memerlukan waktu panjang dan usaha keras. Ini adalah siapa diri kita dan kita sudah begitu terkait dengan semuanya.PG : Ya saya kira kecenderungannya kita di gereja memang memfokuskan pada penampilan, dan kita mau melihat yang bersih, yang indah-indah. Jadi sedikit sekali perhatian yang diberikan kepada faka yang sebetulnya menjadi isi dari penampilan itu dan isinya sebetulnya adalah dosa, pergumulan hidup ini.
Tugas kitalah sebagai hamba-hamba Tuhan berani mengangkat isi yang melatarbelakangi penampilan-penampilan yang bersih-bersih di luar itu, sehingga jemaat pun atau orang-orang Kristen lebih berani juga untuk apa adanya.PG : Betul sekali, itu sebabnya kita selalu tetap berkata Roh Kudus berperan, kita tidak bisa melihatnya secara langsung tapi Roh Kudus berperan dalam perubahan karakter kita ini. Peranan seperi apakah yang Roh Kudus akan lakukan, yang tadi Pak Gunawan munculkan yaitu Roh Kudus memberitahukan kita apa yang benar, yang baik, yang Tuhan inginkan nah itulah yang perlu kita ketahui.
Sebab tepat sekali tadi Pak Gunawan sudah singgung, sebab adakalanya kita tidak tahu bahwa itu tidak boleh, dan itu tidak baik dan kita menganggapnya tidak apa-apa. Misalkan: o....tidak apa-apa berbohong asal tidak merugikan siapa-siapa, nah pertanyaannya nomor satu apakah tidak merugikan siapa-siapa, saya kira berbohong akan merugikan seseorang itu salah satu argumennya. Tapi yang kedua adalah bahwa memang Tuhan tidak menyetujui perilaku berbohong itu, nah Roh Kuduslah yang akan memberitahukan kita, melalui apa? Melalui firman Tuhan yang kita baca, di dalam perenungan kita akan firman Tuhanlah Roh Kudus akan mengajarkan kepada kita, ini yang Tuhan minta, ini yang merupakan stAndar Tuhan. Nah jadi peranan pertama Roh Kudus dalam perubahan karakter kita adalah memberitahukan stAndar Tuhan, apa yang Tuhan inginkan jadi kita tahu arahnya dalam perubahan karakter kita ini.PG : Bisa kita langsung gunakan atribut Tuhan yang hakiki yaitu kekudusanNya dan kasihNya. Jadi apakah yang kita lakukan ini merupakan wujud dari kasih kepada sesama kita dan kepada Tuhan, sebak apapun yang kita lakukan tanpa kasih itu kita tahu sebetulnya Tuhan tidak berkenan, itu prinsip pertama.
Prinsip kedua adalah kekudusan Tuhan, kita selalu bisa mengecek apakah ini berdosa kalau Alkitab memang jelas katakan berdosa, sebaik apapun terdengar di telinga kita, kita tetap tidak lakukan jadi mungkin secara garis besar itu saja.PG : Sekali lagi saya ingin ingatkan bahwa memang jatuh bangun merupakan prosesnya, namun pada akhirnya kita akan lebih bisa mengatasinya. Bagaimanakah kita lebih bisa mengatasinya? Kita harus erjuang untuk menaati Tuhan, tidak selalu berhasil tapi kita harus berjuang menaati Tuhan.
Firman Tuhan diPG : Saya kira kalau dia terus berusaha mencari Tuhan, membaca firman Tuhan, dia makin menyadari problem-problem yang masih tersisa dalam hidupnya karena sekali lagi Roh Kudus akan memberitahuknnya, Roh Kudus akan berkata kepada kita: "O...o...kamu
tadi tidak jujur, o....o....kamu tadi tidak tulus, o........o.....kamu tidak mengatakan yang sebenarnya, Roh Kudus akan memberitahukan kepada kita, itu kerja Roh Kudus. Nah apa yang harus kita lakukan waktu Roh Kudus memberitahu kita, mengakuinya. Maka langkah pertama selalu waktu menghadapi hal-hal seperti ini kita harus mengakui ya saya salah, ya saya punya problem, ya memang saya kurang bisa mengasihi, ya memang saya masih dengki, masih suka iri dan sebagainya, kita mesti mengakui problem kita itu.PG : Kalau kita sudah bisa mengakui saja bahwa saya mempunyai masalah ini, yang kedua memang kita harus merendahkan hati untuk meminta pertolongan. Nah seberat apapun problem kita terkait denga masa lalu kita atau apa kita mesti memberanikan diri meminta pertolongan baik itu dari Tuhan maupun dari sesama.
Saya sering kali melihat, yang menghalangi kita mendapatkan kesembuhan salah satunya adalah kita angkuh, kita gengsi, kita malu cerita, kita malu membuka diri karena misalkan masalah ini terkait dengan keluarga kita dulu. Jadi prinsipnya adalah bersedialah meminta bantuan, jangan sampai kita mengeraskan hati berkata saya bisa lakukan ini semuanya, tidak. Minta Tuhan menolong kita dan terbuka dengan cara Tuhan menolong kita. Yang sering kali Tuhan lakukan memakai orang-orang lain menolong kita pula.PG : Prinsip yang terakhir ini Pak Gunawan, tadi saya sudah singgung sedikit yaitu menaati kehendak Tuhan sedikit demi sedikit dan sehari lepas sehari. Yaitu kalau kita belum bisa mengampuni pebuatan misalnya seseorang yang sangat keterlaluan, ok hari ini minta Tuhan menolong kita mengampuni perbuatannya yang lain yang menyakiti kita, tapi kadarnya lebih ringan.
Jadi selalu maju meskipun langkah kita sedikit, kecil, tidak apa-apa. Kadang kala kita duduk terdiam tidak bisa maju karena memikirkan langkah besar yang harus kita ambil dan kita merasa tidak mampu, jangan. Lakukan sedikit demi sedikit, tidak bisa mengampuni perbuatan yang sangat buruk kepada kita, mulailah mengampuni hal-hal yang buruk, yang tidak terlalu besar yang pernah menimpa kita itu. Jadi prinsipnya lakukan meskipun hanya sedikit. Kita belum bisa memberikan misalkan persembahan satu juta, Tuhan tidak minta kita memberikan persembahan 1 juta, mulai dengan seribu perak, mulai dengan seperti itu. Jadi menaati Tuhan sedikit demi sedikit dan hari lepas hari, artinya hari ini kita taati, sudah, jangan pikirkan besok bisa atau tidak ya, saya harus konsekuen besok-besok juga harus begini, tidak, hitung saja hari ini cukup.PG : Betul sekali Pak Gunawan.
GS : Jadi saya rasa menarik sekali perbincangan kita kali ini Pak Paul, dan terima kasih untuk kesempatan yang diberikan kepada kita juga Ibu Wulan terima kasih. Para pendengar sekalian yang telah setia mengikuti acara ini kami juga mengucapkan banyak terima kasih Anda telah mengikuti perbincangan kami dengan Bp. Pdt. Dr. Paul Gunadi dalam acara Telaga (Tegur Sapa Gembala Keluarga). Kami baru saja berbincang-bincang tentang "Transformasi Karakter". Bagi Anda yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai acara ini, silakan Anda menghubungi kami lewat surat. Alamatkan surat Anda ke Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Jl. Cimanuk 58 Malang. Anda juga dapat menggunakan e-mail dengan alamat telaga@indo.net.id, saran-saran, pertanyaan serta tanggapan Anda sangat kami nantikan, dan akhirnya dari studio kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda, sampai jumpa pada acara Telaga yang akan datang.
Firman Tuhan mengatakan bahwa kita adalah ciptaan baru, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (
Ada dua penyebab mengapa kita tidak mudah berubah meski telah menjadi orang percaya.
Penyebab I: Kesalahpahaman pengertian akan firman Tuhan. Kita menganggap perubahan itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab Roh Kudus. Kitalah yang bertanggung jawab untuk mengubah diri kita, bukan Roh Kudus. Firman Tuhan berkata, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (
Roma 12:2 )Transformasi karakter bukanlah sesuatu yang didatangkan dari luar melainkan sesuatu yang dihasilkan dari dalam. Firman Tuhan berkata, " Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." (
Roma 12:1 ) Transformasi karakter merupakan hasil penyerahan hidup: makin berserah atau taat, makin berubahlah karakter kita.Penyebab II: Karakter sukar berubah sebab terkait erat dengan diri kita. Sebagian besar problem kejiwaan bersumber dari karakter manusia. Misalnya, ketergantungan pada narkoba dan gangguan relasi berhubungan dengan karakter. Itu sebabnya masalah-masalah ini tidak mudah hilang.
Kalau begitu, apakah dan seberapa besarnyakah peran Roh Kudus dalam pembentukan karakter kita?
Pertama, Roh Kudus menunjukkan kepada kita kehendak Allah: apa yang baik dan sempurna, apa yang berkenan kepada Allah. (
Roma 12:2 )Kedua, Roh Kudus menyediakan kekuatan kepada kita yang menaati-Nya. Firman Tuhan berkata, "Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami." (
2 Korintus 4:7 )
Langkah Awal Menuju Pemulihan
- Mengakui bahwa kita bermasalah.
- Menerima pertolongan baik dari Tuhan maupun sesama.
- Menaati kehendak Tuhan sedikit demi sedikit dan sehari lepas sehari.