Pria dan Romans

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T112A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Romans adalah suatu peristiwa atau suatu tindakan yang memang mengandung unsur romantis yang membuat seseorang merasa diri itu sangat spesial dan dikasihi. Romans bagi wanita identik dengan seks bagi pria, jadi pria membutuhkan seks seperti wanita membutuhkan romans.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Roman adalah suatu peristiwa atau suatu tindakan yang memang mengandung unsur romantis yang membuat seseorang merasa diri itu sangat spesial dan dikasihi. Dalam hal ini istri kita merasa bahwa mereka itu sangat-sangat diperhatikan oleh kita dan sungguh-sungguh spesial di hati kita.

Apa itu roman, apa itu romantis, dan apa yang harus saya lakukan untuk menjadi romantis? Untuk memudahkannya saya akan memberikan pengibaratan. Yaitu roman bagi wanita identik dengan seks bagi pria. Jadi pria membutuhkan seks seperti wanita membutuhkan romans.

Romans dalam pernikahan sebenarnya bukanlah tonggak yang menyanggah berdirinya pernikahan. Yang menyanggah pernikahan kita adalah

  1. Iman kita pada Tuhan,
  2. Kasih kita pada pasangan kita
  3. Kepercayaan kita pada pasangan kita
  4. Respek kita pada dia

Roman diumpamakan seperti dekorasi yang membuat pernikahan itu indah, yang membuat rumah tangga itu menjadi sebuah rumah yang nyaman untuk kita huni.

Ada 3 saran khususnya bagi suami-suami adalah:

  1. Pria perlu memahami sebagaimana dia membutuhkan seks demikian pulalah istrinya membutuhkan roman dalam pernikahannya.

  2. Pria perlu menyadari bahwa seperti seks roman tidak harus diberikan terus-menerus namun harus diberikan secara tetap dan berkala. Yang diminta oleh wanita adalah secara berkala pria itu melakukan sesuatu yang romantis dan itu tidak harus setiap hari. Sama seperti seks bagi banyak pria, satu, dua tiga kali paling banyak dalam seminggu yang dibutuhkan oleh pria dan begitu pula dengan roman, wanita mungkin membutuhkan seminggu sekali atau dua kali yang penting teratur secara berkala.

  3. Penolakan atau sikap suami yang mengabaikan istri itu luar biasa dampaknya, itu akan membuat istri merasa tidak berharga.

Roman memang tidak penting bagi pria harus kita akui itu, tetapi kita mesti sadari itu penting dan bukankah istri kita bersedia melayani secara seksual, meskipun bagi istri hal itu tidaklah sepenting seperti untuk kita. Jadi memang itulah pernikahan masing-masing mengerjakan atau melakukan hal yang tidak terlalu penting bagi dirinya tapi penting untuk pasangannya.

Yang perlu dilakukan oleh seorang suami adalah:

  1. Pria harus melihat romans sebagai suatu tindakan tertentu yang dilakukan untuk istri, bukan sebagai sikap yang selalu ada pada setiap saat.

  2. Berikanlah pujian tentang keindahan istri kita dan bukan hanya karakternya. Misalkan matanya, rambutnya alisnya, waktu engkau pakai baju itu engkau tampak cantik, waktu engkau memakai perhiasan ini engkau tampak sangat cantik jadi tetap berikan pujian tentang keindahan istri kita secara jasmaniah pula.

Roman tidak hanya terdiri dari kata-kata yang mesra dan puitis, bisa dengan kata-kata : saya senang bisa berjalan denganmu, saya senang malam ini kita bisa berdua, hal seperti itu atau pelukan di pundak kemudian membisikkan sesuatu yaitu saya sayang padamu, tidak usah kata-kata yang terlalu muluk.

Roman manfaatnya sangat besar: yaitu hati yang terpenuhi menjadi hati yang tidak mudah menuntut dan tidak mudah tersulut, hati yang tidak terpenuhi menjadi hati yang mudah menuntut dan mudah tersulut. Maka dalam keluarga atau pernikahan yang terpenuhi, maka emosi tidak mudah tersulut, tuntutan lebih realistik .

Kidung Agung 4:1, "Lihatlah, cantik engkau manisku, sungguh cantik engkau bagaikan merpati matamu dibalik telekungmu." Tuhan mengizinkan bagian ini dicatat dalam Alkitab untuk juga mengemukakan sesuatu yang sangat manusiawi bahwa wanita membutuhkan roman.