Pria dalam Karier dan Wanita dalam Relasi

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T013A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Pria cenderung melihat harga dirinya atas kariernya atau kemampuannya. Sementara wanita mendasari harga dirinya dengan relasi yaitu suatu hubungan yang baik dengan orang yang dikasihinya. Ini hanya salah satu perbedaan saja antara pria dan wanita.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Dr. Larry Crabb seorang psikolog kristen di Amerika Serikat mempunyai teori yang berkata bahwa manusia mempunyai 2 kebutuhan pokok.
  1. Kebutuhan akan rasa aman.

  2. Kebutuhan akan rasa bermakna, rasa berharga, rasa bahwa kehidupan di dunia ini bukanlah kehidupan yang sia-sia.

Pria dan wanita mempunyai pandangan yang berbeda tentang apa yang membuat hidup mereka bermakna.

Pria cenderung mendasari harga dirinya atas karyanya, atas hal yang telah dicapainya, atas kesuksesannya. Dengan kata lain pria cenderung melihat harga dirinya berdasarkan kemampuannya, apa yang telah dihasilkan dalam hidup ini. Jadi kalau pria tidak bisa melihat hasil karyanya, tidak ada yang dia banggakan dari kerjanya dia juga tidak akan bisa memiliki rasa bermakna atau rasa berharga yang baik. Malah kecenderungannya adalah dia akan memandang rendah dirinya, sebab benar-benar pria itu mengukur tinggi rendahnya atau besar atau kecil dirinya itu dari sudut karyanya atau hasilnya.

Wanita kecenderungannya adalah mendasari harga dirinya itu pada relasi, yaitu pada hubungannya dengan orang yang dekat dengan dia. Dengan kata lain wanita itu melihat makna hidupnya dan melihat bahwa hidupnya itu berharga kalau dia memang memiliki suatu hubungan yang baik dengan orang yang dikasihinya dan dekat dengannya.

Kalau seorang pria mendapatkan kesuksesan namun kehidupan keluarganya tidak bahagia dia masih bisa secara relatif menemukan kepuasan hidupnya. Tetapi sebaliknya dengan wanita, kalau hubungannya dengan orang yang dicintainya misalnya suaminya tidak harmonis itu akan sangat mengganggu dia meskipun dia adalah seorang yang sukses dalam kariernya.

Perbedaan-perbedaan di atas juga akan menimbulkan ketakutan-ketakutan, baik dalam diri pria maupun dalam diri wanita.

  1. Ketakutan seorang pria yang utama adalah dia akan kehilangan kepercayaan diri bahwa dia mampu melakukan sesuatu. Dengan kata lain pria itu pada dasarnya takut sekali untuk merasa tidak mampu, tidak bisa menguasai keadaan lagi. Pria dikondisi untuk selalu mampu memenuhi tuntutan yang diembankan padanya, sebab ketidakmampuannya memenuhi tuntutan disamakan dengan kelemahan dan pria takut sekali lemah.

  2. Ketakutan seorang wanita adalah dia kehilangan kontak, terputusnya hubungan dia dengan orang yang dikasihinya atau orang yang dekat dengannya.

Hal ini juga dipengaruhi oleh kecenderungan mereka di mana pria cenderung menggunakan rasionya sementara wanita lebih melibatkan emosinya dibandingkan dengan pria.

Upaya yang harus dilakukan seorang pria dan wanita agar dapat menemukan harga dirinya yang sepadan, yang sesuai dengan kebutuhannya:

  1. Pria hendaknya mulai mencabangkan diri yaitu jangan menumpukan segenap dirinya pada satu hal saja yakni kariernya. Penting sekali bagi seorang pria untuk bisa membagi diri sehingga ia menemukan kepuasan melalui hal-hal yang lain.

  2. Wanita hendaknya juga membagi dirinya, karena kalau tidak hati-hati wanita akan cenderung terikat individu-individu tertentu yang dianggapnya dekat dengan dia.