Mengatasi Kejenuhan dalam Pekerjaan

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T176B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Bermacam-macam cara yang akan kita pelajari untuk mengatasi kejenuhan, yang salah satunya adalah melakukan pekerjaan sesuai dengan hobi kita, membangun relasi dengan mitra kerja.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

  • Untuk mengurangi kejenuhan, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan. Pertama, lakukanlah aktivitas sesuai dengan hobi kita. Mungkin kita tidak dapat mengubah jenis pekerjaan kita dan selama dalam waktu bekerja, tidak ada hal lain yang dapat kita lakukan. Di luar jam kerja, lakukanlah hal-hal yang menyenangkan hati. Ini dapat menetralisir kejenuhan. Ingat, pada akhirnya kejenuhan kerja berdampak luas dan berubah menjadi kejenuhan hidup. Itu sebabnya kita perlu menambahkan aktivitas yang menggembirakan hati ke dalam jadwal kehidupan kita.
  • Kedua, di tempat pekerjaan, bangunlah relasi dengan mitra kerja. Relasi yang sehat akan mengurangi keengganan kita melakukan pekerjaan yang tidak kita sukai. Setiap hari kita mungkin kehilangan semangat untuk masuk kerja, tetapi kita masih tetap dapat bersemangat bertemu dengan rekan-rekan yang menjadi sahabat.
  • Ketiga, perbaikilah kondisi fisik kerja dengan hal-hal kecil. Misalkan, taruhlah foto keluarga di meja, gantunglah lukisan alam yang menyejukkan, buatlah kopi di pagi hari dan cokelat hangat di waktu siang. Dengan kata lain, perindahlah ruang gerak dan ruang pandang kita.
  • Keempat, sedapatnya berilah sumbangsih nyata kepada atasan kita. Jangan paksakan pendapat, berilah masukan dalam bentuk alternatif untuk dipertimbangkan.
  • Kelima, persiapkan diri untuk mendapatkan pekerjaan yang kita idamkan. Kita bisa meningkatkan keterampilan khusus atau mempelajari dunia pekerjaan yang baru itu.
  • Keenam, jangan pernah kesampingkan kemungkinan membuka usaha sendiri. Cukup banyak pengusaha yang tadinya bekerja untuk orang lain.
  • Ketujuh, jangan tinggalkan pekerjaan yang ada sebelum ada jaminan keberhasilan usaha sendiri. Mulailah secara bertahap kendati ini menuntut waktu ekstra. Bersabarlah dan gunakanlah perhitungan yang matang.

Firman Tuhan: "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri." (Amsal 3:5)

Comments

pak paul, bgmana cara mengatasi kejenuhan sebagai ibu rumah tangga? anak saya 4 dan 1 tahun, sy merasa jenuh karena jarang bertemu orang lain, yg mengantar jemput anak adalah suami, hampir tidak punya waktu melakukan apa yg sy ingin lakukan, hiburan hanya internet dan maen sama anak. suami terkesan agak mngekang walaupun mungkin maksudnya melindungi. trima kasih.

Pertama, kami ingin memohon maaf atas keterlambatan kami menjawab surat Anda. Memang mengurus anak di usia kecil bukan perkara mudah. Selain meletihkan dan menjenuhkan, satu hal lain yang menggerogoti kalbu adalah keterpisahan dari kehidupan sosial dan intelektual. Mungkin data berikut ini bisa membuat kita semua lebih menghargai pengorbanan ibu yang mengurus anak usia kecil: Sebagaimana kita ketahui, angka depresi di kalangan wanita adalah dua kali lipat lebih tinggi daripada pria. Namun satu hal yang kurang diketahui adalah bahwa di antara semua wanita yang terserang depresi, kelompok terbesar adalah para ibu muda yang tengah merawat anak usia kecil. Nah, dari data ini kita bisa simpulkan bahwa tugas mengurus anak usia kecil memang berat. Saran kami adalah agar Anda menjalin sebuah jejaring persahabatan dengan para ibu muda lainnya dan mengadakan pertemuan informal secara berkala. Kedua, mintalah bantuan Suami atau buatlah pengaturan sehingga sekurangnya seminggu sekali, Anda bisa keluar rumah--bukan untuk sekadar membeli keperluan rumah tangga, tetapi untuk rileks. Ketiga, sedapatnya sekurangnya sekali dalam dua minggu, pergilah bersama Suami--berdua saja, tanpa anak. Semua ini perlu dan penting sebab mengurus anak kecil di rumah membuat Anda terpisah dari kehidupan sosial dan intelektual yang Anda butuhkan. Terakhir, kami percaya Anda pasti mengingat bahwa anak-anak ini dipercayakan Allah Bapa kepada Anda. Jadi, senantiasa mintalah kekuatan dan hikmat dari-Nya. Ingatlah, investasi terbesar dalam hidup adalah anak, bukan karier atau benda lainnya. Hal lain dapat datang dan pergi, anak akan menjadi bagian hidup kita selamanya. Salam : Tim Pengasuh Program Telaga

Syalom. Sy br menikah 6 hr stlah ultah sy yg ke 22.msh muda memang, n saat sy post dis comment,usia pnikahan sy br 1 bln. .suami sy sering tugas luar kota, jd kami msh tnggal dgn ibu sy. Hdup krohanian sy sering jatuh-bangun. Ntah itu narkoba/przinahan. Stlah menikah sy mmutuskan untk brtobat total.hanya sy takut trjatuh lg mengingat pngalaman sy sering jatuh-bangun.. Mohon doa n tipsnya.krn sy jenuh dg kondisi suam2 kuku ini.Thx y Gbu

Dear ibu...., Memang untuk lepas dari kebiasaan lama bukanlah hal yang mudah. Untuk lepas dari kebiasaan yang mengikat kita membutuhkan kemauan yang kuat untuk berubah, butuh support dari keluarga atau orang terdekat lainnya, butuh bergantung pada Tuhan, dan bantuan dari orang yang profesional atau kelompok pertumbuhan yagn sudah berpengalaman menolong orang dengan masalah yang sama. Jika ibu ingin sungguh-sungguh lepas dari kebiasaan lama tersebut, pertama cobalah mencari sebuah persekutuan yang sehat, di mana semua anggotanya dapat saling terbuka, saling menjaga rahasia, saling mendukung dan saling menerima. Misalnya kelompok pelayanan pria sejati-wanita bijak (mereka biasanya mengadakan retreat untuk para istri, para suami dan pasangan). Kedua, hubungi konselor profesional yang ada di kota ibu untuk melakukan konseling. Yang ketiga, cobalah bagikan keinginan untuk berubah kepada orang-orang terdekat yang dewasa secara rohani yang dapat mendoakan, menjadi pendukung, mengingatkan dengan kasih, dan menerima ibu apa adanya, serta dapat dipercaya. Orang inilah yang dapat menemani perjalanan ibu dalam usaha untuk berubah. Orang ini dapat saja keluarga atau pembimbing rohani yang mengasihi ibu. Keempat, cobalah kembangkan hobby yang positif untuk mengalihkan perhatian saat keinginan untuk kembali melakukan kebiasaan buruk kembali datang, seperti club olah raga, aktivitas seni, paduan suara, atau aktivitas lain yang ibu sukai. Demikian masukan kami, semoga bermanfaat. Tuhan memberkati ibu.