Mengapa Anak Berbohong

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T138B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Salah satu ketakutan orang tua tatkala mendapati anaknya berbohong adalah bahwa anaknya akan bertumbuh menjadi pembohong. Apakah benar demikian dan sikap apa yang mesti kita perlihatkan sewaktu anak berbohong?

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Salah satu ketakutan orang tua tatkala mendapati anaknya berbohong adalah bahwa anaknya akan bertumbuh menjadi pembohong. Apakah benar demikian dan sikap apa yang mesti kita perlihatkan sewaktu anak berbohong?

Pertama, kita tidak boleh menuduh anak berbohong bila kita tidak mempunyai buktinya. Ini penting sekali sebab hal ini menyangkut kepercayaan. Anak membutuhkan kepercayaan orang tua, bila ia tidak mendapatkannya, ia akan menolak untuk berkomunikasi, "Buat apa, toh tidak dipercaya!"

Kedua, kita mesti memahami mengapa anak berbohong.

  1. Anak berbohong karena ia takut kepada kita.

  2. Anak berbohong karena ia tahu kita tidak akan memenuhi permintaannya.

  3. Anak berbohong karena ia ingin membenarkan tindakannya.

  4. Anak berbohong karena ia baru saja menemukan "ilmu" baru ini-berbohong-dan ternyata ia menuai manfaatnya, misalnya lolos dari tugas, hukuman, dsb. Jadi, ia terus mempraktekkan keterampilannya itu.

Ketiga, kita harus mengontrol emosi kita. Emosi berlebihan dan memanggil anak pembohong tidak menyelesaikan masalah, malah makin membuat anak takut dan berbohong lagi. Berikan jaminan bahwa jika ia berterus terang, maka kali ini, kita akan memaafkan dan tidak menghukumnya.

Keempat, kita harus memotong mata rantai bohongnya. Jangan menginterogasi anak untuk membuatnya mengaku bila kita sudah tahu bahwa ia berbohong. Tindakan ini hanya akan mendidiknya menjadi lebih canggih dalam berbohong. Langsung kemukakan faktanya dan kita tidak perlu menunggunya mengaku. Sesuaikan sanksi kita dengan perbuatannya.

Kelima, kita perlu mengevaluasi diri kita. Apakah kita terlalu keras kepadanya? Apakah kita tidak memberinya cukup kebebasan? Apakah kita kurang memberinya uang saku?

Firman Tuhan, "Orang benar akan menerima berkat kebenarannya dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya." (Yehezkiel 18:20)