Mendisiplin Bukan Menghancurkan Anak

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T132B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Mendisiplin anak merupakan kewajiban, bukan sekadar pilihan kesukaan orang tua. Melalui materi atau judul ini akan disajikan bagaimana kita orang tua dapat mendisiplin anak dengan efektif.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Mendisiplin anak merupakan kewajiban, bukan sekadar pilihan kesukaan orang tua. Kasih yang berimbang diberikan dalam bentuk kelembutan dan ketegasan. Itu sebabnya firman Tuhan mengajarkan, "Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya." (Amsal 13:24)

Mengapakah anak memerlukan disiplin?

  1. Disiplin menolong anak berkata, tidak, kepada diri sendiri. Ingat, kita tidak selalu mempunyai hasrat yang baik, jadi, kita harus dapat berkata tidak kepada hasrat yang tidak baik. Juga, hasrat yang baik sekalipun tidak senantiasa dapat terealisasi seketika, jadi, kita harus bisa menunda pemenuhannya.

  2. Disiplin menolong anak mencapai sasaran atau keinginannya. Disiplin membantu anak berkonsentrasi dan fokus pada target.

  3. Disiplin mendorong anak untuk menghormati orang lain; tanpa disiplin anak tidak mudah menghormati siapa pun, ia hanya akan menghormati orang yang menuruti kehendaknya belaka.

  4. Terlebih penting, disiplin membantu anak hormat kepada orang dengan alasan yang benar-berhasil karena kerja keras. Dengan kata lain, disiplin membentuk karakter anak-mengajarnya menggunakan waktu dengan lebih baik dan mengembangkan etika hidup yang sehat yakni melalui bekerja keraslah orang mendapatkan ia dambakan.

  5. Pada akhirnya, disiplin membuat anak dapat menghormati dirinya sendiri. Ia menyukai dirinya sebab ia melihat bahwa ia dapat menetapkan sasaran dan mencapainya. Ia dapat mencatat keberhasilan dan ini membuahkan kebanggaan tersendiri.

Prinsip Mendisiplin Anak dengan Efektif

  1. Disiplin yang efektif tidak selalu berbentuk pukulan; disiplin bisa berbentuk teguran atau pemberian sanksi.

  2. Disiplin yang efektif diberikan dengan segera, jangan ditunda. Penundaan menimbulkan ketidakpastian dan kecemasan yang tidak perlu.

  3. Disiplin yang efektif sesuai kesalahannya, tidak berlebihan.

  4. Disiplin yang efektif tetap menyisakan hormat pada harkat anak, tidak menghinanya.

  5. Disiplin yang efektif harus spesifik, tidak menjalar kepada kesalahan lain atau dikaitkan dengan kemarahan lainnya.