Membantu Anak Yang Cemburu

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T083B
Nara Sumber: 
Esther Tjahja, S.Psi.
Abstrak: 

Setiap orangtua perlu membantu anak menggali asetnya sebenarnya keunikan-keunikan, kelebihan-kelebihan apa yang mereka miliki, apa yang bisa mereka kembangkan itulah yang menjadi kebanggaan dirinya, sehingga dia tidak perlu iri lagi kepada orang lain.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Perasaan cemburu biasanya muncul dari adanya perasaan pada seorang anak bahwa dia tidak cukup baik, tidak cukup dikasihi, atau juga merasa tidak yakin apakah dia akan diterima atau akan disayang. Pada umumnya rasa cemburu yang cukup kuat seringkali terjadi pada seorang anak ketika ia mendapatkan adik. Jadi ketika si adik baru muncul, anak ini merasa ia yang dulunya menjadi pusat perhatian setiap orang kalau datang ke rumah sekarang tidak lagi diperhatikan.

Reaksi anak yang cemburu bisa macam-macam:

  1. Kalau konteksnya dengan adik baru, awal-awalnya mungkin bisa muncul rasa tidak suka dengan kehadiran si adik. Karena tidak suka dengan adiknya, tidak mau dekat-dekat. Yang makin parah adalah kemungkinan kalau nanti adiknya ini mulai diisengin, disakiti atau dilukai.

  2. Atau mungkin hal-hal yang dulunya dan biasanya sudah biasa dia lakukan sendiri sekarang jadinya tidak mau dilakukan atau tidak bisa lakukan lagi. Dulu sudah bisa mandi sendiri, ke kamar mandi sendiri, buang air sendiri, sekarang tidak mau, mungkin tidur minta ditemani atau malah ngompol.

  3. Anak yang mengalami cemburu dan tidak ditanggapi dengan tepat oleh orang tua juga bisa menjadi anak yang marah kepada orang-orang di sekitarnya.

Cemburu seorang anak terhadap kakaknya bisa juga terjadi, biasanya ini disebabkan karena kakak lebih memiliki kesempatan-kesempatan tertentu. Karena sudah lebih besar juga lebih dipercaya boleh melakukan ini itu, tapi dia karena masih kecil biasanya orang tua akan lebih menahan, jangan dulu, akan menghasilkan kecemburuan. Banyaknya pujian-pujian yang diberikan orang tua kepada kakaknya itu juga bisa membuat si adik cemburu kepada kakaknya.

Intinya, setiap pembandingan bisa membuat anak cemburu. Kita orang dewasa juga merasa tidak nyaman kalau kita dibandingkan dengan orang lain. Anak-anak sebenarnya juga sudah merasakan hal tersebut dibandingkan dengan siapapun tidak akan suka. Jadi setiap orang tua harus sadar bahwa ketika pembandingan itu terjadi, biasanya sudah bisa jadi bibit rasa cemburu pada anak.

Sebagai orang tua kita seharusnya sadar dan berusaha, jangan sampai kita bersikap lebih sayang kepada satu anak dibanding anak yang lain. Kita sebagai orang tua harus introspeksi diri, apakah sikap menganakemaskan itu ada pada diri kita. kalau memang benar ada, orang tua harus sadar mengenali dan mengakuinya. Kalau kita tahu anak ini sedang cemburu dengan saudaranya dalam hal kemampuan, kita bisa bantu dengan mencari kemampuan dirinya. Jadi kembali lagi ke keunikan setiap anak. Jadi memang ada baiknya setiap orang tua membantu anak menggali asetnya sebenarnya keunikan-keunikan, kelebihan-kelebihan apa yang mereka miliki, apa yang bisa mereka kembangkan itulah yang menjadi kebanggaan dirinya, sehingga dia tidak perlu iri lagi kepada orang lain.

Amsal 15:13 "Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat." Saya kira intinya adalah setiap orang harus mempunyai hati yang gembira, baru bisa menjadi anak atau menjadi orang yang merdeka dan bebas. Anak-anak juga harus mempunyai hati yang gembira, dan untuk mempunyai hati yang gembira anak-anak mesti menyenangi dirinya. Agar anak memulai menyenangi dirinya, tidak ada jalan lain yang pertama adalah orang tualah yang perlu untuk menyenangi anak itu, mengkomunikasikan rasa sayang itu kepada si anak. Anak yang disayangi akan belajar mulai menyayangi dirinya, anak yang disenangi orang tua akan belajar juga untuk menyenangi dirinya, jadi itu awalnya.