Masalah Hati Wanita

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T446B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Bila bagian paling sensitif pada pria adalah egonya, maka bagian paling sensitif pada wanita adalah hatinya.Inilah bagian yang paling mudah terluka sekaligus paling cepat bereaksi.Itu sebabnya kita perlu memahami perihal hati wanita terutama dalam kaitannya dengan hidup berkeluarga.Apa yang perlu kita ketahui tentang hati wanita?
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan
Bila bagian paling sensitif pada pria adalah egonya, maka bagian paling sensitif pada wanita adalah hatinya. Inilah bagian yang paling mudah terluka sekaligus paling cepat bereaksi. Itu sebabnya kita perlu memahami perihal hati wanita terutama dalam kaitannya dengan hidup berkeluarga. Yang perlu kita ketahui tentang hati wanita adalah :



(1) KELEMBUTANNYA. Apa pun sikap yang diperlihatkan di luar, pada dasarnya hati wanita adalah lembut. Tuhan menciptakan hati yang lembut supaya wanita dapat menunaikan tugas yang diembankan Tuhan kepadanya yaitu sebagai pendamping dan pengasuh.



* Sewaktu Allah menciptakan Hawa, Ia menetapkannya untuk menjadi "penolong yang sepadan" bagi Adam (Kejadian 2:18). Siapa pun yang berbeban untuk menolong pasti tahu bahwa syarat utama menjadi penolong adalah mempunyai hati yang lembut. Tanpa hati yang lembut, kita tidak akan tergerak untuk menolong.



* Juga, Tuhan mengaruniakan hati yang lembut kepada wanita karena kebanyakan wanita akan menjadi ibu. Siapa pun yang menjadi ibu pastilah tahu bahwa tidak mungkin menjalankan tugas sebagai ibu jika tidak memiliki hati yang lembut. Bangun tengah malam, membersihkan kotoran anak, merawat anak ketika sakit, dan sederet tugas lainnya, semua menuntut adanya hati yang lembut.



Singkat kata, kelembutan hati wanita terkait erat dengan tugasnya sebagai PENOLONG dan PENGASUH. Sebagai suami kita mesti senantiasa mengingat bahwa pada dasarnya istri kita berhati lembut. Sesungguhnya ia ingin berfungsi sebagai penolong bagi suami dan pengasuh bagi anak. Hargailah hatinya yang lembut dan dukunglah dalam tugas menjadi penolong dan pengasuh. Jangan justru mempersulitnya dengan perilaku kita yang menghambat.



(2) KEHALUSANNYA. Kehalusan hati wanita membuatnya mudah bereaksi--baik itu reaksi yang positif maupun negatif. Secara positif wanita cepat bereaksi terhadap kasih sayang dan rasa dibutuhkan. Sebaliknya secara negatif wanita cepat bereaksi terhadap penolakan dan rasa tidak dihargai. Berkaitan dengan kehalusan hati wanita, ada dua hal yang mesti kita pahami.



* WANITA TIDAK SELALU MENGERTI PERASAANNYA SENDIRI DAN TIDAK SELALU MENGELUARKAN REAKSI YANG KONSISTEN. Oleh karena kuatnya dan mudahnya ia bereaksi, kadang ia harus mengalami beberapa perasaan yang berkecamuk sekaligus. Mungkin di saat ia marah kepada kita, ia pun merasa takut kehilangan kita. Di saat ia melayani kita karena cintanya kepada kita, ia merasa disingkirkan oleh kita. Singkat kata, oleh karena emosi yang bercampur, kadang ia memberikan beberapa reaksi sekaligus, yang sudah tentu akan membingungkan kita. Jadi, pahamilah hal ini dan terimalah ketidakkonsistenan ini sebagai bagian dari dirinya.



* WANITA MUDAH DIPENGARUHI BUKAN SAJA OLEH SUASANA HATI TETAPI JUGA OLEH SUASANA LINGKUNGAN. Apa yang terjadi berdampak langsung pada dirinya seakan-akan tidak ada dinding pemisah antara dirinya dan lingkungan. Sesungguhnya ada dinding pemisah antara dirinya dan lingkungan namun oleh karena hati yang halus, ia mudah terpengaruh oleh apa yang terjadi di sekelilingnya. Itu sebabnya kadang ia mudah berubah pikiran--apa yang diputuskannya kemarin, hari ini diubahnya. Kalau tidak hati-hati, ia pun mudah dipedaya oleh penampakan. Orang tinggal menampakkan wajah memelas, maka luluhlah hati wanita.



(3) APA PUN YANG DIPIKIRKAN DAN DIRASAKAN, PADA AKHIRNYA YANG DITUJU ADALAH MEMPEROLEH RASA AMAN. Salah satu kebutuhan terbesar wanita adalah rasa aman dan sesungguhnya ini berasal dari hati yang halus yang membuatnya mudah cemas. Itu sebabnya salah satu kecenderungannya adalah memastikan. Setidaknya ada dua hal yang ingin dipastikannya:



* WANITA INGIN MEMASTIKAN BAHWA ORANG YANG DIKASIHINYA TERLINDUNGI DAN TERCUKUPI. Tidak heran pada umumnya ibu akan mengutamakan kebutuhan keluarganya di atas hal lainnya. Mungkin bagi kita, kadang tindakan ini terlalu menguasai atau mendominasi sehingga membuat kita kurang nyaman. Juga, mungkin kita dapat berprasangka bahwa istri kita terlalu berpusat pada keluarga sendiri dan kurang memikirkan kebutuhan orang lain. Sesungguhnya ia hanya ingin memastikan orang yang dikasihinya tercukupi dan terlindungi dulu.



* WANITA INGIN MEMASTIKAN BAHWA ORANG YANG DIKASIHINYA TERUS BERSAMANYA. Hati yang halus sekali tertambat akan terus tertambat. Tidak heran pada umumnya wanita sukar melepaskan orang yang dikasihinya kendati kadang itu perlu dilakukan.



Kesimpulan :



Hati wanita adalah hati yang mencari hati yang dikasihinya. Berbeda dari laki-laki yang puas dengan penjelasan, wanita tidak puas dengan penjelasan sebab yang ingin diketahuinya adalah hati suaminya--apakah ia masih mengasihinya dan apakah ia masih penting di dalam hidup suaminya. Namun pada akhirnya terpenting adalah, kebanyakan hati wanita takut akan Tuhan. Firman Tuhan meneguhkan, "Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan Tuhan dipuji-puji." (Amsal 31:30)