Keluarga dan Pelayanan 1

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T186A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Perlu keseimbangan antara keluarga dan pelayanan. Yang penting bukan aktifitas atau kehadirannya, tapi hubungan pribadi dan penyerahan hidup pada Tuhan. Ada dua bahaya atau ekstrem, yaitu "mengagungkan keluarga demi Tuhan" atau "mengabaikan keluarga untuk Tuhan". Apakah semua anak Tuhan dipanggil untuk melayani ? Ya dan Tidak. Ya, karena semua yang kita lakukan adalah untuk Tuhan. Tidak, dalam pengertian pelayanan/jabatan gerejawi.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Apa artinya keluarga yang melayani?

  • Semua anggota keluarga terlibat dalam pelayanan?
  • Suami dan/atau istri terlibat, anak-anak mendukung?
  • Tidak ada yang terlibat langsung tetapi mengambil bagian dalam kegiatan gerejawi?

Tujuan utama, bukan: Keluarga yang melayani

Melainkan: Keluarga Kristen, di mana:

  • Kristus menjadi pusat kehidupan keluarga
  • Masing-masing anggota keluarga berelasi satu dengan yang lain sesuai dengan standar hidup kristiani
  • Masing-masing anggota hidup dengan Tuhan dan merespons dengan tepat terhadap pimpinan Tuhan padanya

Jadi, penekanannya bukan pada:

  • Kegiatan/aktivitas
  • Kehadiran

Melainkan pada: hubungan pribadi dengan Tuhan penyerahan hidup untuk Tuhan

Ada dua bahaya ekstrem:

  • mengagungkan keluarga demi Tuhan (di atas Tuhan)
  • mengabaikan keluarga untuk Tuhan (untuk sendiri)

Perspektif Alkitab tentang keluarga:

  1. Lebih menitikberatkan pada keluarga rohani daripada keluarga jasmani. Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak Orang memberitahukan kepada-Nya, 'Ibu-Mu dan saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.' Tetapi Ia menjawab mereka,"Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan melakukannya." (Lukas 8:19-21)
  2. Dalam konteks perbandingan Tuhan di atas segalanya termasuk keluarga jasmani. Seorang lain yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, Tuhan izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." Tetapi Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka." (Matius 8:21-22)
  3. Tanggung jawab jasmani terhadap keluarga merupakan kewajiban. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. (Yohanes 19:26-27)
  4. Keberhasilan mengurus keluarga sendiri dikaitkan dengan kriteria menjadi penilik jemaat (Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus jemaat Allah?; 1 Timotius 3:5) dan diaken (Diaken haruslah suami dari satu istri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik; 1 Timotius 3:12)

Pertanyaan:

  1. Apakah semua anak Tuhan dipanggil untuk hidup untuk-Nya dan sesuai kehendak-Nya? Ya!
  2. Apakah semua anak Tuhan dipanggil untuk melayani? Ya dan Tidak!

Ya, dalam pengertian, semua yang kita lakukan adalah untuk Tuhan (Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia; Kolose 3:23)

Tidak, dalam pengertian pelayanan / jabatan gerejawi (1 Timotius 3:5,12)

Kondisi untuk bisa melayani:

  1. Ada suasana rohani di rumah / keluarga.
  2. Ada kesehatian tentang pentingnya pelayanan yang sedang dipertimbangkan.
  3. Ada dukungan dari pasangan dan anak-anak.
  4. Waktu dan energi yang terambil dari keluarga, terkompensasikan dengan efektif sehingga tidak menimbulkan dampak negatif.
  5. Jika terjadi ketidakseimbangan (gangguan), keterlibatan dalam pelayanan itu perlu dievaluasi ulang.