Anak yang Tidak Kenal Takut

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T156B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Sebagian anak sejak lahir sudah membawa kecenderungan untuk tidak mengenal takut. Ciri-cirinya adalah keras kepala, tidak mudah mendengar atau menaati perintah orangtua, tidak takut ancaman, tidak takut bahaya dan cenderung menyerempet bahaya.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Sebagian anak sejak lahir sudah membawa kecenderungan untuk tidak mengenal takut. Ciri-cirinya adalah keras kepala, tidak mudah mendengar atau menaati perintah orangtua, tidak takut ancaman, tidak takut bahaya dan cenderung menyerempet bahaya.

Apa yang orangtua harus lakukan?

  1. Terima keunikan anak dan jangan memandangnya sebagai masalah. Memperlakukannya sebagai problem malah makin menggiringnya menjadi problem. Ingat, ia sendiri tidak tahu mengapa ia menjadi seperti itu; dipersalahkan karena kondisinya makin membuatnya frustrasi dan ini makin mendorongnya untuk lepas kendali.

  2. Buatlah garis pembatas yang luas; dengan kata lain, jangan membatasi ruang geraknya terlalu sempit karena ini hanya akan memancingnya untuk melanggar batas. Berkatalah "tidak" hanya untuk hal-hal yang memang tidak dapat dikompromikan lagi. Terlalu banyak "tidak" malah membuatnya menabrak rambu.

  3. Upayakan untuk selalu memberi kejelasan antara apa yang diharapkan dan apa yang tidak diharapkan. Ia harus mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

  4. Upayakan untuk memberinya peringatan akan sanksi yang harus ditanggungnya sebelum pelanggaran terjadi.

  5. Jangan lupa untuk menyampaikan pujian atas pencapaiannya.

  6. Didik anak untuk tenggang rasa dengan pikiran dan perasaan orang lain. Kita tidak perlu menciptakan rasa takut dalam dirinya, yang penting adalah ia dapat mengerti perasaan orang lain dan menguasai diri.

Firman Tuhan: "Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati." Amsal 16:2