Cara Tuhan Memelihara Umat-Nya
Pendahuluan
Harapan saya seusai membaca tulisan ini Anda dapat lebih lagi mengenal Allah yang berdaulat dalam pemeliharaan-Nya terhadap segala ciptaan juga umat pilihan-Nya. Karena sepengetahuan saya selama puluhan tahun ini, providensia Allah adalah semua hal yang baik yang dialami manusia sebagai ciptaan Allah, sudah terujikah pendapat ini atau belum ? Saat inilah waktunya untuk mencari jawaban yang tepat melalui tulisan ini.
1. SAKIT DAN CACAT.
Jika Allah "bekerja dalam segala sesuatu yang terjadi di dunia dan mengarahkan segala hal kepada tujuan yang ditetapkan-Nya, dan jika ajaran tentang pemeliharaan berhubungan erat dengan ajaran tentang penciptaan serta menyatakan bahwa Allah selain dalam pemeliharaan-Nya juga senantiasa mempertahankan, memperbaharui dan mengaturnya."(1) Lalu bagaimana dapat terjadi hal-hal yang buruk atas diri manusia yang diciptakan-Nya, seperti sakit, cacat, korban kejahatan, aniaya, kematian dan lain-lain. Bila hal – hal tersebut menimpa manusia, bolehkah manusia meragukan pemeliharaan Allah atas diri mereka ?
- "Kisah Duane Logsdon yang menderita penyakit kanker jenis langka dan rasa nyeri menggerogoti badannya selama 9 tahun lamanya juga rasa sakit di telinganya seperti deru mesin pesawat yang tak pernah berhenti siang dan malam yang menyebabkan ia hampir tak bisa tidur, hingga terlintas di pikirannya untuk bunuh diri, oleh sebab ia tak lagi dapat tahan terhadap sakitnya itu dan akhirnya ia menghembuskan nafasnya karena penyakit tersebut terus menggerogotinya."(2)
- "Kisah seorang bayi yang dilahirkan karena kurang gizi saat dalam kandungan ibunya, menyebabkan ia setelah lahir ketika berusia 8 bulan sering panas tinggi yang berakibat ia menderita epilepsi. Ternyata penyakit tersebut mendampinginya hingga ia bertumbuh menjadi seorang remaja di tahun 1972 dan tahun itu ia berkesempatan mengunjungi sebuah pos Sekolah Minggu atas ajakan seorang kawan. 4 tahun kemudian remaja tersebut yang sudah bertumbuh menjadi pemuda diberikan lagi kesempatan oleh Tuhan Yesus untuk mengikuti sebuah retreat/camp pemuda di Cipanas yang diselenggarakan oleh Komisi Pemuda dari gereja dimana ia sering beribadah setiap minggunya. Pada camp pemuda inilah akhirnya sang pemuda tersebut menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan dalam hatinya, tapi Roh Kudus menggerakkannya bukan karena khotbah pembicara melainkan dikarenakan pembacaan satu ayat Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab yaitu : Matius 12:31b, "Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat kepada Roh Kudus tidak akan diampuni." Singkat kata sesudah pemuda tersebut menjadi orang Kristen terus bergumul dalam doanya di hadapan Tuhan Yesus akan penyakit epilepsi ini, akhirnya penyakit epilepsi ini dijamah oleh Tuhan Yesus sesudah bergumul 22 tahun lamanya. Kisahnya adalah ketika tahun 1996 si pemuda yang sudah berkeluarga ini mengikuti kebaktian doa pagi secara konsisten setiap pagi di gereja tempat ia beribadah, dalam doa pagi ini tidak lagi ia mendoakan penyakitnya / hal-hal pribadi tapi ia lebih mengfokuskan untuk mendoakan orang lain seperti : kegiatan gereja, negara juga pelayanan dan pada saat itulah sesuai Roma 8:28 mendatangkan kebaikan bagi dia bahkan tahun 2000 sesudah peristiwa kesembuhan itu TUHAN kirim dia ke Sekolah Teologi untuk diperlengkapi.(3)
- Belumlah cukup jika kisah berikut tidak diikut sertakan, karena kisah ini pernah dialami oleh keluarga Fred dan Wendy. Mengisahkan putrinya yang bernama Jaime yang menderita keterbelakangan mental sejak lahir dan hingga ia berusia 19 tahun pun belum kunjung sembuh, suatu hari ketika ibunya, Wendy, menyatakan dengan lembut pada Jaime putrinya : "Ibu sayang kamu" , lalu esoknya ia meninggal dengan tenang saat ia sedang tidur. "(4)
Dari ketiga peristiwa tersebut, sebagai manusia yang terbatas saat menghadapi hal di atas, seringkali terungkap dari hati yang terdalam, mengapa saya/kami dan bukan dia ? Saya ‘kan orang baik-baik, mengapa bukan penjahat / perampok yang sering keluar/masuk penjara itu ? Mengapa harus saya ? Namun herannya ketika ia diberkati dengan luar biasa, tak pernah ia bertanya seperti saat ia mengalami peristiwa buruk melainkan dengan egoisnya ia berkata " sudah seharusnya saya dan keluarga dan bukan dia yang diberkati, saya ‘kan orang baik-baik, saya ‘kan orang yang cinta Tuhan" dan lain-lain.
Memang tak pernah ada manusia yang mau menerima hal-hal yang buruk, seharusnya kita bercermin pada Ayub yang mampu mengatakan "TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah TUHAN." (Ayub 1:21b). Ayub memberikan ungkapan di atas karena ia memiliki pengertian yang dimiliki Agustinus juga "bahwa segala sesuatu dipelihara dan diperintah oleh kehendak Allah yang berdaulat, bijaksana, dan bermaksud baik."(5) Jika segala sesuatu dipelihara dan diperintah oleh kehendak Allah yang berdaulat, bijaksana, dan bermaksud baik, apa yang menyebabkan masih banyak umat Kristiani yang mengeluh dan bersungut-sungut seperti umat Israel di padang gurun, meski sudah diberikan manna dan daging puyuh ?
2. MAKNA MEMEMUHI KEPERLUANMU.
Ayat ini amat digemari banyak umat Kristiani di banyak tempat : "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus" .(Fil. 4:19).
Namun banyak umat Kristiani ada yang mengalami juga ada yang tidak mengalami ayat tersebut di atas. Bagi yang tidak mengalami perlu introspeksi tentunya, ada atau tidak bagian yang belum kita lakukan dalam hidup ini ? TUHAN selalu menepati janji pada umat-Nya seperti DIA memelihara umat Israel di padang gurun, 40 tahun kasut dan pakaian mereka tak pernah rusak. (Ul 29:5) karena Allah tak pernah membiarkan dan meninggalkan mereka (Ibr 13:5b) bahkan raja Daud di masa tuanya berkata : "Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti" (Mazmur 37:25).Selama lebih dari 40 tahun saya menjadi Kristen, saya selalu dipelihara TUHAN dan tak pernah IA tinggalkan saya, adakalanya memang saya merasakan se-akan-akan TUHAN tinggalkan, hingga saya tidak mengalami janji Firman di atas, begitu saya duduk tenang dan introspeksi rupanya ada kesalahan yang sudah saya lakukan, meski saya masih melayani di Gereja namun, sikap saya terhadap TUHAN ada yang kurang berkenan pada masa itu. Begitu saya memperbaiki sikap yang kurang berkenan tersebut, TUHAN segera buka jalan dan berkat-Nya. Saya dibesarkan dalam keluarga apa adanya, namun berkat dan pemeliharaan TUHAN selalu mencukupi kebutuhan setiap bulannya, kadangkala TUHAN memberkati saya lewat talenta dan kemampuan yang TUHAN karuniakan pada diri saya, sebagai contoh setiap tahun 2 x selalu ada moment hari raya orang Tionghoa, dan saya dimampukan bisa menjual kue hari raya tersebut dan mencukupi saya melewati kebutuhan sehari-hari saya dan kadang ada pasangan di gereja yang akan menikah tapi tidak mau repot, saya bantu mereka urus Catatan Sipil pernikahan mereka dan dari situ saya peroleh biaya pengganti lelah dan ongkos saya sekadarnya dan dapat melewati hari selama 20 tahun hingga saya menyerahkan diri menjadi hamba-Nya secara purna waktu.
"Setelah selesai dengan ciptaan-Nya yang mula-mula, Allah melanjutkan dengan memelihara ciptaan-Nya dalam dan melalui proses-proses kehidupan yang dibangun-Nya di dalam ciptaan tersebut. Meski proses-proses itu beroperasi sendiri, mereka masih bergantung senantiasa pada pemeliharaan Allah. Pada tingkat ini Allah membiarkan hujan turun atas orang-orang yang benar maupun yang tidak benar. Dalam hal-hal yang terjadi dengan teratur dan tetap ini pun ada arti teologisnya, karena Tuhan bekerja melaluinya untuk membawa orang-orang kepada pertobatan dan persekutuan dengan diri-Nya"(6)
Sebagai manusia terbatas kadang kala kita berpikir, kalau saya lakukan ini dan itu akan memuliakan TUHAN tentunya, akhir-akhir ini saya diingatkan akan kisah Gideon, yang mengalahkan musuhnya Midian hanya dengan tentara 300 orang saja dapat mengalahkan puluhan ribu orang. Jauh lebih baik mengikuti maunya TUHAN yang tak pernah salah dari pada apa yang kita pikirkan dan banyak salahnya. Sejak di Perjanjian Lama, Ulangan 15:5-6, Tuhan sudah berpesan, dengar-dengaran sama Tuhan :
Ul.15:5, "Asal saja engkau mendengarkan baik-baik suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segenap perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini"
Ul.15:6. "Apabila TUHAN, Allahmu, memberkati engkau, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, maka engkau akan memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman; engkau akan menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak akan menguasai engkau." AMIN.
(2) Luis Palau, Dimanakah Allah Ketika Peristiwa Buruk Terjadi ? ( Bandung, LLB- 2001), hlm. 131-132.
(3) Yusak Timothy, kesaksian, (Jakarta, Bulletin GKJMB No. 8, April 2000), hlm. 21,24.
(4) Luis Palau, "Dimanakah Allah ketika peritiwa buruk terjadi," (Bandung, Lembaga Literatur Baptis, 1999), hlm. 55
(5) Louis Berkhof, Doktrin ALLAH, ( Jakarta, Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1993), hlm. 312
(6) William Dyrness, Tema-tema dalam Teologi Perjanjian Lama ( Malang, Yayasan Penerbit Gandum Mas - 2001), hlm. 58-59.
- Blog admin
- 24127 kali dibaca