Pola Pendidikan Anak Dalam Keluarga Kristen
Berita Telaga Edisi No. 89 /Tahun VIII/ Januari 2012
Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl.Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagatelaga.org Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Bank Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon
Pola Pendidikan Anak Dalam Keluarga Kristen
Ulangan 11 : 19, “Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
Mengajarkan firman Tuhan kepada anak perlu dilakukan secara berulang-ulang, tidak bosan-bosan karena ini akan memudahkan anak untuk mengerti apa yang kita ajarkan.
Di dalam mendidik anak seharusnya bukan hanya banyak bicara tetapi sebagai orang tua lebih banyak meneladani atau memberikan teladan kepada anak. Jadi seandainya kita mengajarkan firman Tuhan, orang tua harus melakukan terlebih dahulu dan memberikan contoh kepada anak dan ini akan lebih memudahkan dalam mengajarkan kepada anak.
Anak sejak kecil sudah bisa mengerti atau tanggap terhadap teladan yang diberikan orang tua, misalnya diajarkan berdoa.
Namun ketika anak sudah mulai lebih besar saya mengajarkan tentang kesaksian hidup, hidup yang dipimpin Tuhan, hidup di dalam Tuhan dan juga mengajarkan tentang melakukan firman Tuhan di dalam kehidupan yang sebenarnya.
Mengajarkan firman Tuhan secara berulang-ulang juga bisa dilakukan dalam ibadah keluarga yaitu dengan bersama-sama membaca firman Tuhan. Selain di dalam rumah, firman Tuhan juga dapat diajarkan di luar rumah, misalnya pada saat di perjalanan sambil melihat ciptaan Tuhan orang tua mengajarkan atau menceritakan firman Tuhan, menghubungkan firman Tuhan dengan kehidupan nyata.
Dalam pendidikan anak pun tidak hanya dilakukan oleh salah satu pihak, ibu saja atau ayah saja, akan tetapi kedua belah pihak, baik ayah maupun ibu. Meskipun firman Tuhan mengatakan ayah yang mendidik anak, karena memang ayahlah yang menjadi kepala keluarga yang harus bertanggung jawab, tetapi dalam pelaksanaannya adalah dua-duanya.
Pola pendidikan bagi anak balita yaitu usia di bawah 5 tahun, yang dapat dilakukan kita sebagai orang tua adalah menanamkan nilai iman Kristen melalui kasih. Dan tentunya orang tualah yang harus memberikan teladan bagaimana menyatakan kasih, mereka nggak akan mengerti tentang kasih kalau tanpa ada teladan dari orang tua untuk menyatakan kasih.
Untuk anak usia remaja memang lebih sulit, namun kita dapat melakukan lebih banyak pendekatan pribadi dengan bicara mengenai masalah khusus atau masalah yang dihadapi di luar. Contoh-contoh yang baik dan yang tidak yang perlu diketahui oleh anak remaja.
Ada 3 prinsip yang perlu kita perhatikan di dalam melakukan ibadah keluarga:
- Kreatifitas, ibadah yang kreatif lebih bisa diterima oleh anak-anak.
- Menyenangkan, ibadah keluar-ga bukan sebagai tempat untuk tegur-menegur atau penyampaian nasihat-nasihat, anak cenderung nggak begitu menikmati.
- Singkat.
Oleh Dr. Vivian Andriani S.
Audio dan transkrip bisa didapatkan melalui situs TELAGA dengan kode T 26 A.
Doakanlah
- Bersyukur untuk informasi yang diperoleh dari Bp. Ingouf Setiawan, Metanoia Publishing tentang 6 artikel yang akan diterbitkan dan buku ‘Bantal Keluarga’ yang sementara ini hanya dicetak ulang berdasarkan permintaan.
- Doakan untuk pelayanan Telaga agar dalam tahun 2012 ini bisa lebih berkembang lagi.
- Doakan untuk tim rekaman yang akan mulai mengadakan rekaman pada minggu ke-2 bulan Pebruari 2012.
- Doakan agar dalam tahun ini ada tambahan radio yang mau bekerja sama menyiarkan program Telaga.
- Doakan untuk penjualan barang-barang Telaga di VISI Surabaya, VISI Malang (sudah 5 bulan tidak ada laporan penjualan) dan Pastorium.
- Doakan untuk tim SABDA di Solo yang sampai saat ini belum memberi kabar tentang kelanjutan dari penyempurnaan DVD Konseling.
- Doakan untuk Sdri. Betty Tjipta Sari yang akan membuat thesis pada semester ini dan merindukan untuk bisa melanjutkan studi untuk memeroleh gelar Ph.D.
- Doakan untuk Malang Youth Centre agar Tuhan memberi pengganti dari Bp. Isak Timotius alm.
- Bersyukur untuk penerimaan dana dari donatur tetap dalam bulan ini, yaitu dari :
001 – Rp 100.000,-
003 – Rp 1.000.000,- untuk 5 bln
010 – Rp 1.000.000,- untuk 4 bln
011 – Rp 300.000,- untuk 2 bln
Telaga Menjawab
Tanya?
Saya sangat terharu membaca di situs telaga www.telaga.org mengenai “Mengatasi Kejenuhan dalam Pekerjaan”. Saya baru mendapatkan pekerjaan, setelah sekian bulan saya menganggur dan saya percaya pekerjaan ini datangnya dari Tuhan. Tapi, saya sangat heran melihat diri saya, setiap bangun pagi saya selalu merasa malas untuk bekerja, takut, was-was dan lainnya. Setelah sampai di kantor perasaan malas saya bertambah besar sehingga saya selalu melihat kearah jam agar cepat pulang ke rumah. Saya tidak tahu mengapa diri saya begini. Padahal untuk mencari pekerjaan sangat sulit, saya menyadari masih banyak orang yang belum mendapatkan pekerjaan dan itu sangat saya sadari bahwa Tuhan masih memberkati saya. Saya setiap saat berdoa agar Tuhan menguatkan saya atas pekerjaan ini tapi saya manusia yang lemah, sering tidak kuat untuk menghadapinya karena hampir setiap hari saya menghadapi perasaan yang saya sebutkan tadi. Mungkin TELAGA dapat memberikan masukan buat saya, agar saya dapat bertahan dengan pekerjaan baru saya. Tuhan Yesus memberkati.
Jawab!!!
Terima kasih untuk surat yang dilayangkan kepada kami. Tampaknya kamu sedang dalam kondisi bingung, dilematis dengan perasaanmu, yang seharusnya senang sudah dapat pekerjaan tapi kok malah sepertinya berbeban berat.
Kami percaya, bahwa kamu pasti terus berdoa agar mendapatkan pekerjaan yang datang pada saat kamu membutuhkan.
Menurut kami, kemungkinan ada sesuatu hal yang membuat kamu tidak bergairah untuk bekerja atau tidak betah di pekerjaanmu ini; apakah jenis pekerjaannya tidak sesuai dengan minatmu? Rekan-rekan di lingkungan kerja? Situasi pekerjaan? Pimpinan yang kurang menyenangkan? Mungkin pertanyaan ini dapat menjadi salah satu bahan refleksi dirimu.
Selain itu, mungkin bisa mencoba tes minat atau karier di biro konsultasi untuk bisa menemukan minatmu, sehingga kamu bisa mencari pekerjaan yang memang sesuai dengan minatmu. Lalu mulai menyusun tujuan hidupmu yang lebih spesifik dan jelas, bukan sekadar bekerja untuk mencari nafkah. Sesuatu tujuan hidup yang membuat kamu merasa hari-hari yang kamu lalui menjadi berarti, bukan sekadar menghitung hari seperti yang sekarang kamu lakukan.
Menurut kami, jika sudah menemukan penyebabnya, baru kamu dapat memikirkan langkah selanjutnya.
Jika memang pekerjaannya tidak sesuai dengan minatmu, jangan dipaksakan. Dalam pengertian, kamu mulai mencari informasi lowongan lain dan memasukkan lamaran pekerjaan di tempat lain sambil meneruskan pekerjaanmu. Namun, kamu memiliki rencana dan tujuan yang lebih jelas yaitu akan mencari jenis pekerjaan yang lebih sesuai dengan minatmu, latar belakang pendidikanmu.
Selain itu, carilah informasi di tempatmu bekerja, jika mau berhenti perlu memberitahu beberapa waktu sebelum-nya. Kebanyakan tempat tidak suka jika karyawannya berhenti secara mendadak.
Memang, kesulitan ekonomi sekarang seolah-olah tidak memberi keleluasaan bagi kita untuk memilih pekerjaan, tapi pekerjaan yang memilih kita. Namun, jika kamu percaya akan pemeliharaan Tuhan jangan takut sampai tidak mendapatkan pekerjaan. Asalkan kamu sudah melakukan bagianmu dalam pencarian ini, sekaligus kamu memiliki etos kerja yang baik, jangan khawatir tidak memeroleh pekerjaan. Taruhlah harapanmu kepada Tuhan, Ia yang memelihara hidupmu.
Jadi, selamat berefleksi diri dan bisa menemukan apa yang kamu inginkan dalam hidupmu, agar kamu bisa membuat hidupmu semakin hidup !
Buku Tamu
Nama: Husin Widjaja
Komentar:
www.telaga.org sungguh merupakan suatu keberuntungan bagi orang Kristen karena menyediakan informasi dan prinsip hidup yang benar bagi orang Kristen yang ingin belajar dan menerapkan prinsip membina keluarga dan mengasuh anak dengan benar, dimana dalam zaman perkembangan informasi yang sangat cepat, godaan dan tantangan dalam keluarga orang keluarga semakin besar. Saya pribadi sangat berterima kasih kepada Moderator yang menyediakan waktu luang untuk membagikan prinsip hidup secara alkitabiah dan penerapannya yang benar di dalam kehidupan keluarga Orang Kristen. Tuhan memberkati. Amin
Nama: Edykusworo
Gereja: Grj Kristen Ind Injili (GKII) Subah-Jawa Tengah
Komentar:
Trimakasih, saya menerima berkat rohani dan tambahan pengetahuan dari apa yang sudah saya baca dari terbitan Telaga .... Dan minta ijin 'kopas materi' untuk refrensi bimbingan remaja dan pemuda GKII Subah.
TUHAN memberkati.
Mengenali Karakter anak berdasarkan Golongan Darah
GOLONGAN DARAH O :
Karakteristik temperamen :
- Gairah hidupnya sangat tinggi (berorientasi pada hasil)
- Memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai apa yang diinginkan
- Ekspresi dan pola pikirnya diungkapkan dengan tidak berbelit-belit
- Memiliki rasa percaya diri dan ekspresi diri yang kuat
- Memilih teman dengan dilandasi oleh hubungan kekuasaan yang kuat
- Mudah tersentuh atau tersinggung, tetapi mudah juga melupakannya
- Senang bicara
Tingkah laku yang terlihat pada anak :
- Bersahabat dan terkadang manja
- Menyenangi kontak fisik
- Memiliki keinginan yang kuat untuk memonopoli orang atau benda
- Pandai membuat cerita
- Sangat antusias untuk makan
- Sangat peduli dengan kompetisi
Cara menegur
- Tunjukkan sedikit kemarahan saja, dan jangan lupa untuk mengatakan, “karena saya mengasihi kamu”
Bagian yang perlu diperhatikan
- Agar tidak tampak berlebihan dalam menyikapi kesalahannya, tunjukkan juga tindakan yang penuh kasih sayang.
- Bantu dia untuk menunjukkan kemam-puannya dalam menolong orang lain.
GOLONGAN DARAH A :
Karakteristik temperamen
- Memiliki keinginan yang kuat untuk membantu
- Sensitif terhadap perubahan
- Dapat mengontrol emosi & keinginan
- Menghargai aturan
- Perfeksionis
Tingkah laku yang terlihat pada anak:
- Memiliki keinginan kuat untuk mem-bantu
- Berkelakuan baik
- Bisa bekerja sama saat melakukan aktivitas bersama teman lain
- Sangat menjaga apa yang sudah ditetapkan dan diajarkan
- Sensitif terhadap perkataan orang lain
Cara menegur :
- Puji sisi baiknya terlebih dahulu, setelah paham akan persoalannya, beritahukan kekurangannya secara baik-baik
Bagian yang perlu diperhatikan:
- Bersikap sabar terhadapnya
- Anak ini memiliki dedikasi dan keinginan yang kuat untuk membantu
Bersambung…..
- 19776 kali dibaca