Tatkala Tuhan Memukul

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T263B
Nara Sumber: 
Pdt.Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Tuhan bukanlah algojo yang siap menghukum. Ia adalah Bapa yang penuh kasih dan siap mengampuni. Namun oleh karena kasih-Nya, Ia siap memukul agar kita bertobat dan kembali kepada-Nya. Bagaimanakah cara Tuhan memukul anak-anak-Nya? Apa yang harus kita lakukan tatkala Tuhan memukul kita?
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Tuhan bukanlah algojo yang siap menghukum. Ia adalah Bapa yang penuh kasih dan siap mengampuni. Namun oleh karena kasih-Nya, Ia siap memukul agar kita bertobat dan kembali kepada-Nya. Bagaimanakah Tuhan memukul anak-anak-Nya? Berikut akan dipaparkan beberapa cara yang digunakan-Nya untuk menyadarkan anak-anak-Nya.

  1. Tuhan mengambil sesuatu dari kita. Sewaktu Salomo berdosa dan meninggalkan Tuhan, maka Tuhan mengambil kerajaan dari tangannya. "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu." (1 Raja-Raja 11:11) Pada umumnya Tuhan mengambil sesuatu yang berpotensi makin menjauhkan kita dari-Nya. Sebagai contoh, Tuhan mengambil harta kekayaan agar kita kembali bergantung pada-Nya, bukan pada uang kita.
  2. Tuhan menghalau kita dari tempat atau situasi di mana kita berada. "Tuhan telah menyentakkan mereka dari tanah mereka dalam murka dan kepanasan amarah dan gusar-Nya yang hebat, lalu melemparkan mereka ke negeri lain, seperti yang terjadi sekarang ini." (Ulangan 29:28) Tuhan memaksa kita pindah agar kita jauh dari situasi yang dapat menjauhkan kita dari-Nya. Sering kali di tempat yang baru itulah kita mendapatkan lingkungan yang kembali mendekatkan kita kepada Tuhan.
  3. Tuhan memberikan sakit penyakit. Dalam perjalanan menuju Damaskus untuk menganiaya orang Kristen, Paulus bertemu Tuhan dan mengalami kebutaan. Di dalam kebutaannya Paulus percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Kadang kita menerima sakit penyakit dari Tuhan agar kita kembali mendengarkan suara Tuhan dan bergantung kepada-Nya.
  4. Tuhan mengambil kendali atas hidup kita. Pada Daniel 4, kita dapat membaca kisah raja Nebukadnezar yang direndahkan Tuhan sehingga kehilangan kewarasannya oleh karena kesombongannya. Kadang kita merasa begitu berkuasa seakan-akan semua dapat kita lakukan tanpa batas. Di saat itulah Tuhan mengambil kendali dari hidup kita sehingga hal yang paling sederhana pun tidak dapat kita kerjakan. Di saat itulah kita disadarkan betapa kecilnya kuasa yang kita miliki.

Apa yang harus kita lakukan tatkala Tuhan memukul kita?

  • "Berbahagialah orang yang Kau hajar, ya Tuhan dan yang Kau ajari dari Taurat-Mu, untuk menenangkan dia terhadap hari-hari malapetaka sampai digali lobang untuk orang fasik" (Mazmur 94:12-13). Seharusnyalah kita bersyukur jika Tuhan sampai memukul kita sebab kendati sakit, itu adalah untuk menyelamatkan kita dari malapetaka yang lebih besar. Itu sebabnya Firman Tuhan menyuruh kita berbahagia atau merasa diberkati sebab memang, hanya orang yang diberkati yang akan menerima pukulan Tuhan.
  • Jangan meremehkan pukulan Tuhan. Firman Tuhan mengingatkan, "Hai anakku, jangan anggap enteng didikan Tuhan . . . " (Ibrani 12:5). Menganggap enteng pukulan Tuhan adalah tindakan berbahaya sebab itu menunjukkan kekerasan hati kita. Tuhan tidak akan berhenti memukul sampai kita bertelut takluk di hadapan-Nya dan ingatlah, tidak seorang pun yang dapat mengalahkan Tuhan.
  • Pukulan Tuhan seyogianya mengingatkan kita akan siapakah kita sesungguhnya yaitu anak-anak Allah, "Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak" (Ibrani 12:6). Hanya anaklah yang menerima pukulan Tuhan dan tujuannya adalah agar kita tetap menjadi anak-Nya.
Kesimpulan: Tatkala dipukul, ingatlah bahwa tangan yang memukul adalah tangan yang disalib untuk dosa kita.