Remaja Pemuda

Anak-anak menyerap banyak hal dari orang tua ketika mereka memilih jodoh. Kalau seorang pria menyukai sikap-sikap mamanya dia akan cenderung mencari wanita yang menyerupai mamanya. Demikian juga dengan wanita, kalau dia menghormati sifat-sifat ayahnya dia juga cenderung untuk mencari pria atau mendekati pria yang menyerupai ayahnya. Namun lebih dari semua itu ada prinsip-prinsip yang perlu dijadikan pedoman dalam memilih pasangan hidup, dan materi ini akan menyajikan prinsip-prinsip tersebut.
Usia remaja berada atau dia sedang pada tahap percobaan yaitu mulai mengambil tindakan yang mengandung resiko. Apa dan bagaimana orangtua menyikapinya?
Masalah remaja itu sangat komplek dan yang paling hakiki atau menjadi dasar munculnya persoalan yang lain adalah terletak pada kerohanian. Kerohanianlah yang menjadi akar dari segalanya.
Kita tahu bahwa masa remaja adalah masa yang penuh pergolakan. Pada saat inilah orangtua acap harus berhadapan dengan sisi anaknya yang berbeda dan tak diharapkan. Salah satu sumber frustrasi orangtua adalah, tampaknya apa pun yang dilakukan tidak membawa hasil. Dimarahi, anak tetap berbuat hal yang dilarang; dilembuti anak tidak sadar-sadar. Apakah yang dapat orangtua lakukan bila menghadapi anak remaja yang seperti ini?
Sebagai orang tua kita perlu mengajarkan kebenaran pada anak dan kita juga perlu mengerti kehidupan pergaulan anak zaman ini sekaligus menjadi teman bagi mereka. Dan kita akan belajar dari surat 3 Yohanes yang di tulis oleh Rasul Yohanes kepada Gayus anak rohaninya. Akan dijelaskan di sini 3 hal yang kita perlu pelajari dari surat 3 Yohanes.
Pernikahan didirikan di atas tiga tonggak: percaya, respek, dan kasih. Ketiganya terpisah sekaligus terkait sehingga kehilangan salah satu di antaranya akan menimbulkan goncangan pada relasi. Kekudusan bertalian erat dengan percaya, respek, dan cinta. Kita tahu bahwa Tuhan melarang hubungan seksual di luar pernikahan. Alkitab memanggilnya, perzinahan. Tuhan melarang perzinahan untuk kebaikan kita. Namun kita pun tidak mudah untuk menguasai gejolak seksual, terutama pada masa berpacaran
Kita belajar tentang siapa atau criteria yang bagaimana yang Tuhan kehendaki untuk menjadi pasangan hidup kita. Perjodohan memang di tangan Tuhan tetapi dalam prosesnya kita harus memperhatikan 3 hal yang disampaikan dalam topik ini.
Berpacaran DAN berbohong begitu terkait. Pada umumnya remaja berbohong kepada orang tua karena ia tahu bahwa orang tua tidak akan menyetujui keinginannya untuk berpacaran. Mungkin orang tua melarang karena ia terlalu muda atau mungkin karena pilihannya berada di dalam daftar cekal orang tua. Masalahnya adalah, kerap kali anak tetap meneruskan relasinya dan memilih berbohong untuk menutupi perbuatannya. Nah, apakah yang harus kita perbuat jika hal ini terjadi pada keluarga kita ?
Masa remaja adalah jembatan yang menghubungkan masa kanak dan masa dewasa. Pada masa inilah remaja tahu dan dapat melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang dewasa dan salah satu hal yang juga dapat secara fisik dilakukan remaja adalah berhubungan seksual. Akibat buruk perbuatan ini adalah kehamilan yang biasanya akan mengobrak-abrik kehidupan remaja. Jika itu yang terjadi, apakah yang harus dilakukan?
Salah satu gejala merusak yang mulai melanda kawula muda dewasa ini adalah pengiriman gambar porno lewat 'on-line', melalui alat komunikasi seperti komputer dan telepon genggam. Masalahnya adalah, bukan hanya gambar porno orang lain yang dikirimkan, tetapi juga gambar organ tubuh sendiri. Dampak dari perilaku ini sangat buruk, ada yang menyimpan gambar-gambar ini kemudian menyebarluaskannya di kalangan teman dan luar teman. Ada pula yang menjadikannya sebagai bahan untuk berfantasi seksual dan masturbasi. Dampak terberat adalah terjadinya hubungan seksual yang tidak jarang menghasilkan kehamilan di luar nikah. Apakah yang harus dilakukan orang tua dalam menyikapi masalah yang tengah menggejala ini?

Halaman