Pulih Setahap demi Setahap

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T137B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Sebagian kita berjuang untuk menjadi manusia baru; dipulihkan atau diperbarui; namun kita lebih sering menjumpai kegagalan. Mengapa? Salah satu penyebabnya adalah kesalahpahaman akan makna pulih itu sendiri.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Firman Tuhan berkata, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17) Sebagian kita berjuang untuk menjadi manusia baru-dipulihkan atau diperbarui-namun kita lebih sering menjumpai kegagalan. Mengapa? Salah satu penyebabnya adalah kesalahpahaman akan makna pulih itu sendiri. Sebenarnya, apakah makna pulih itu?"

  1. Pulih tidak berarti hilang; sering kali pulih hanyalah berarti dapat mengatasi dan tidak lagi dikuasai (kecuali dalam kasus kecanduan). Misalnya, masalah dengan ketakutan. Kita takut dengan penilaian orang dan mudah tersinggung tatkala mendengar komentar orang tentang diri kita. Pulih berarti kita menyadari bahwa ketersinggungan kita adalah karena kita takut dinilai negatif oleh orang namun kita tidak membiarkan ketakutan itu menghambat kita untuk berinisiatif.

  2. Pulih berarti mempunyai reaksi kedua, tidak hanya reaksi pertama. Reaksi pertama adalah reaksi yang pertama kita berikan tatkala kita menghadapi peristiwa tersebut untuk pertama kalinya. Misalkan, ketegangan tatkala mendengar kemarahan dan keinginan untuk lari dari situasi itu. Reaksi kedua adalah reaksi yang kita pilih untuk kita berikan sekarang, misalkan tidak lari sebab kita tahu bahwa kita tidak dalam keadaan bahaya. Kita tidak selalu berhasil menghilangkan reaksi pertama, biarkan, namun sebelum bertindak, pikirkan reaksi keduanya.

  3. Pulih berarti dapat mengalami kemunduran namun bisa bangkit kembali. Kemunduran adalah penggunaan cara menghadapi stres yang kita pakai sewaktu dulu atau pada masa kecil. Misalkan, tatkala tidak berani menghadapi ulangan, kita sakit. Sekarang kita tidak lagi seperti itu namun suatu ketika tatkala daya tahan kita sedang lemah, kita jatuh sakit sewaktu harus menghadapi peristiwa yang menekan.

Paulus berkata, "Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah bukan dari diri kami." (2 Korintus 4:7)

Tahap Menuju Pemulihan:

  1. Mengakui permasalahan yang ada; jangan mengecilkan masalah.

  2. Mengakui andil kita sendiri dalam permasalahan itu.

  3. Jika tidak bisa mengambil langkah besar, ambillah langkah kecil.

  4. Bila hari ini mundur, besok maju lagi.

  5. Jangan meninggalkan Tuhan, bersabarlah!