Audio

Audio

Tatkala Tuhan Berkata Tidak

Salah satu pergumulan rohani yang mesti kita semua lalui adalah menerima jawaban “tidak” dari Tuhan. Andai saja permohonan itu buruk dan jahat, kita semua akan bersedia mendengar jawaban “tidak”. Pergumulan timbul sebab kita tidak memohon yang buruk dan jahat; sebaliknya, kita memohon sesuatu yang baik, seperti mohon diberikan keturunan, disembuhkan, disediakan pekerjaan dan sebagainya. Namun, sebagaimana kita ketahui, Tuhan tidak selalu menjawab “ya”. Mengapa demikian?

Melampaui Efisiensi

Kita hidup di era efisiensi. Kata efisiensi mengandung arti melakukan atau menghasilkan sebanyak mungkin dengan tenaga dan waktu sesedikit mungkin. Segala perencanaan yang kita buat didasarkan atas hukum efisiensi. Tidak boleh ada yang terbuang, semua mesti terpakai sebaik mungkin — termasuk tenaga dan waktu. Lewat pembahasan ini kita melihat bahwa Tuhan tidak selalu bekerja berdasarkan hukum efisiensi. Kehendak Tuhan berada di atas hukum efisiensi.

Penentu Keharmonisan Pernikahan 2

Ada banyak hal yang dapat menentukan keharmonisan pernikahan, namun di antara semua itu, ketiga faktor berikut merupakan yang terpenting:
  1. Relasi dengan Tuhan yang otentik dan dinamis,
  2. Kesamaan dalam hal yang penting dan
  3. Kesehatan jiwa masing-masing. Dalam bagian ini akan dibahas ketiga faktor tersebut.

Penentu Keharmonisan Pernikahan I

Ada banyak hal yang dapat menentukan keharmonisan pernikahan, namun di antara semua itu, ketiga faktor berikut merupakan yang terpenting:
  1. Relasi dengan Tuhan yang otentik dan dinamis,
  2. Kesamaan dalam hal yang penting dan
  3. Kesehatan jiwa masing-masing. Dalam bagian ini akan dibahas ketiga faktor tersebut.

Sikap Hidup Reaktif

Tidak semua kita memunyai masa kecil yang menyenangkan. Salah satu dampak masa kecil yang buruk adalah pengaruhnya terhadap diri kita pada masa sekarang. Secara khusus kita akan menyoroti sikap hidup reaktif sebagai akibat masa kecil yang tidak menyenangkan dan dampaknya pada relasi kita sekarang dengan orang di sekitar, terutama dengan pasangan sendiri.

Bisakah Mengubah Pasangan ?

Salah satu perbedaan utama antara sebelum dan sesudah menikah adalah, pada masa sebelum menikah, kita cenderung MENERIMA pasangan sedangkan setelah menikah, kita cenderung MENGUBAH pasangan. Singkat kata, sebelum menikah kita berusaha menerima pasangan apa adanya namun setelah menikah, kita menyadari bahwa tidak semua tentang pasangan dapat kita terima apa adanya. Pertanyaannya adalah apakah kita dapat mengubah pasangan? Dan jawabannya adalah tidak bisa. Karena kita tidak bisa mengubah pasangan maka apa yang harus kita lakukan agar kita bisa menciptakan kondisi yang kondusif.

Mengatasi Trauma

Sebagaimana gangguan lainnya, makin parah atau besar trauma yang pernah dialami, maka makin lama dan sukar penyelesaiannya. Didalam psikologi, gangguan ini dikenal dengan nama Post-Traumatic Stress Disorder, disingkat PTSD. Ketakutan yang mencekam akibat trauma dapat membuat kita sulit tidur, atau kalau pun dapat tidur, kita sering diganggu oleh mimpi buruk yang menyeramkan. Untuk mengatasi dampak trauma yang tidak separah PTSD, ada beberapa saran yang dapat diberikan. Pada prinsipnya oleh karena roh, jiwa, dan raga terkait erat, tidak bisa tidak untuk mengatasi trauma diperlukan penanganan terpadu.

Trauma Masa Kecil

Sebagaimana kita ketahui istilah trauma mengacu kepada peristiwa atau kejadian yang mengguncangkan kalbu secara dahsyat. Begitu banyak orang yang mengalami trauma di masa kecil dan harus terus hidup di bawah bayang-bayang trauma sampai di usia dewasa. Itu sebabnya penting bagi kita untuk memahami trauma secara lebih saksama dan mengetahui cara untuk mengatasinya.

Racun dalam Perkataan

Kadang kesalahpahaman terjadi dalam komunikasi. Mungkin kita mengatakan sesuatu namun ditafsir berbeda oleh yang orang lain atau dalam keadaan emosional kita mengatakan sesuatu yang tidak tepat. Semua ini dapat berakibat buruk dan perlu penjelasan supaya relasi kembali terajut. Namun adakalanya sesuatu yang lebih buruk terjadi yakni lewat perkataan kita menebar racun yang mematikan. Disini akan dipaparkan beberapa jenis racun dalam perkataan yang dapat kita temui di Alkitab.

Mengawasi Perkataan

Mungkin lebih banyak masalah timbul akibat perkataan, bukan perbuatan. Sebagaimana dijelaskan oleh Firman Tuhan, walau kecil lidah berpotensi untuk “. . . membakar hutan yang besar.” Itu sebabnya penting bagi kita untuk menguasai perkataan yang keluar dari mulut. Beberapa prinsip untuk bisa mengendalikan lidah akan diuraikan disini.

Halaman

Berlangganan RSS - Audio