Hidup Bersukacita

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T167A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Semua orang ingin hidup bersukacita dan bergembira tapi sering kali kita harus menjumpai situasi dalam hidup yang tidak membawa sukacita. Dan pertanyaannya adalah bagaimanakah kita dapat hidup bersukacita?

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Semua orang ingin hidup bersukacita dan bergembira. Dan Alkitab pun kerap kali mengingatkan kita untuk hidup dengan bersukacita. Tapi pada kenyataan dalam kehidupan sehari-hari sukar sekali mewujudkan sukacita di dalam diri kita. Hidup yang sehat adalah hidup yang bersukacita. Tapi masalahnya adalah kita harus benar-benar berjuang keras untuk menjadi sukacita. Karena sering kali kita harus menjumpai situasi dalam hidup yang tidak membawa sukacita. Nah hal-hal seperti itulah yang akhirnya menurunkan kadar sukacita dalam hidup kita.

Filipi 4:4-7, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." Yang pertama, Paulus meminta kita untuk bersukacita. Salah satu ciri khas kehidupan kristiani adalah kehidupan yang penuh sukacita. Nah pertanyaannya adalah bagaimanakah kita dapat hidup bersukacita. Yang saya ingin tekankan adalah sukacita kristiani bukanlah bersumber dari situasi yang kita hadapi melainkan dari Kristus sendiri.
Sukacita dari Kristus adalah sukacita hidup bersama Kristus, yang berarti bahwa kita tidak sendirian. Kristus mendampingi dan akan memberi kekuatan kepada kita untuk menghadapi segala tantangan hidup.

Setiap saat kita diperhadapkan dengan dua pilihan. Pilihan tetap memandang Kristus atau pilihan tidak lagi memandang Kristus. Sukacita itu perlu dipelihara. Pertanyaannya adalah bagaimana kita memelihara sukacita itu. Paulus menegaskan bahwa kita membawa segala kekhawatiran kita dalam doa dan pengucapan syukur. Ini merupakan kata yang luar biasa pentingnya yaitu bersyukur. Paulus menekankan bahwa kita bisa memelihara sukacita dengan cara hidup bersyukur. Bersyukur berarti melihat apa yang telah Tuhan berikan atau lakukan. Masalahnya adalah kita hanya ingin melihat apa yang seharusnya Tuhan berikan atau lakukan. Kita menjadi gagal melihat apa yang Tuhan telah perbuat dalam hidup kita, kita hanya memfokuskan pada apa yang seharusnya Tuhan lakukan dalam hidup kita.
Salah satu cara yang jelas untuk merefleksikan bahwa kita ini hidup bersyukur adalah kita mempunyai wawasan hidup yang positif. Jadi orang yang bersyukur itu cenderung positif, dia tidak melihat hidup itu gelap atau suram. Dia menantikan hari esok, dia tahu bahwa ada berkat Tuhan untuk hari esok, dia bersedia membantu orang, dia bersedia mempercayai orang karena dia tahu bahwa masih ada kesempatan untuk orang itu bisa berubah dengan dia menolongnya. Dengan kata lain dia positif; dia berpandangan positif. Hatinya penuh sukacita karena hatinya penuh sukacita maka dia melihat hidup itu dengan lebih cerah. Dengan kata lain kita bisa melihat siklus, makin seseorang bersyukur, makin dia bersukacita. Dan makin dia bersukacita makinlah dia positif melihat hidup ini. Dan yang kita tahu pasti adalah Tuhan pun akan bersukacita, melihat anak-anakNya hidup bersyukur.