Ketergantungan Remaja pada Obat-Obatan

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T025B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Buah dari masalah yang beredar di masyarakat yaitu mulai pecahnya atau rapuhnya pernikahan atau keluarga. Dan hal ini lahir dari sistem dari keluarga yang bermasalah. Dalam materi ini juga dijelaskan tentang jenis-jenis obat yang biasa dipakai.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Dewasa ini banyak anak-anak remaja, anak muda yang hidupnya tergantung dengan obat-obatan terlarang. Ini merupakan salah satu buah dari masalah yang beredar di masyarakat yaitu mulai pecahnya atau rapuhnya pernikahan atau keluarga.

Tahap-tahap seorang anak bisa menjadi pecandu obat-obatan, yaitu:

  1. Tahap coba-coba, pada tahap ini anak remaja mencoba karena melihat teman-temannya menggunakan atau ditantang oleh temannya sehingga dia coba.

  2. Tahap pemakaian sosial atau rekreasional, jadi orang-orang mulai menggunakan obat-obat ini bukan untuk coba-coba lagi tapi untuk konteks atau suasana yang bersifat rekreasi, pesta dengan teman.

  3. Sudah mulai ada usaha untuk mendapatkan, namun tetap pada tahap ketiga ini sebetulnya pemakaiannya belum begitu kronis dan akut sehingga pemakaiannya lebih dari sosial tapi mulai membeli untuk kepentingan sendiri.

  4. Yang lebih serius adalah orang ini mulai mecandu dan pada nuansa dia tidak mendapatkan obat, hidupnya akan sangat terpengaruh, dia tidak bisa tenang, terganggu sekali.

Ada beberapa jenis obat adalah sebagai berikut:

  1. Halusinogen, adalah obat-obat yang bisa menimbulkan efek halusinasi yaitu membayangkan sesuatu yang tidak nyata. Waktu orang memakainya dia seolah-olah merasakah hidup di dalam dunia yang lain merupakan visi, impian yang tiba-tiba sangat indah sekali, jadi dia dibawa ke dunia impian. Misalnya LSD, PCP, Angel dust atau debu-debu malaikat.

  2. Opiet, termasuk morfin. Opiet membuat kita rasanya tidak lagi merasakan perasaan-perasaan kita yang tidak enak, yang menyakitkan, yang menyedihkan. Kita itu dibuat seolah-olah kebal tidak lagi merasakan kehidupan yang nyata.

  3. Stimulan, misalnya kokain. Kokain ini efeknya adalah membuat kita lebih bersemangat, berenergi, kokain ini juga membuat kita terangsang lagi untuk mencipta, memikirkan hal-hal yang harus diciptakan.

  4. Yang cukup terkenal adalah heroin, heroin sebetulnya mempunyai efek seperti opiet yaitu membawa kita tidak lagi terlalu merasakan perasaan-perasaan, kita menjadi tenang. Dan yang sejenis, mempunyai efek yang serupa adalah ganja atau yang lebih terkenal dengan nama mariwana, mariwana juga membawa kita menerawang tapi efeknya tidak seperti halusinasi atau yang ditimbulkan halusinogen.

  5. Yang paling umum dipakai adalah obat-obat ekstasi, biasanya obat ini dikonsumsi oleh orang-orang yang berada, yang punya uang sebab ekstasi mahal.

Ciri-ciri anak yang terkena obat-obatan, sbb:

  1. Adanya perubahan perilaku, tiba-tiba anak ini tidak suka bergaul dengan teman-temannya yang dulu.

  2. Mereka lebih banyak meminta uang, biasanya kalau tiba-tiba anak remaja membutuhkan uang yang banyak ada kecenderungan dia mulai menggunakan obat.

  3. Mereka mulai berbohong

  4. Perilakunya mulai melawan kita kalau keinginannya tidak dituruti.

Hal yang perlu dilakukan oleh kita sebagai orangtua adalah:

  1. Kita paksa dia mengaku, kemungkinan dia nggak akan mengaku jadi cara terampuh adalah tidak memberikan uang lagi.

  2. Membawanya ke seseorang untuk dibimbing secara pribadi, dan kalau dia sudah mecandu perlu dilakukan ditoksifikasi yaitu pelepasan dari ketergantungan.

  3. Setelah pelepasan, kita masuk ke akar masalahnya misalnya masalah dengan keluarga, dia tidak diterima atau dia terlalu diberikan kebebasan yang berlebihan jadi kita koreksi.

  4. Merehabilitasi dia kembali terjun ke masyarakat. Untuk hal ini kita harus melengkapi diri dengan keterampilan hidup yang lain, keterampilan mengatasi stres yang lain.