Meski kita dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan, namun pada kenyataannya kita menjadi laki-laki atau perempuan lewat proses pembentukan. Singkat kata kita belajar menjadi laki-laki atau perempuan, melalui pengamatan sendiri maupun pengondisian yang kita alami dari orang dan budaya di sekitar.
Ada tuntutan dan pengharapan yang kita terima dari lingkungan untuk menjadi laki-laki atau perempuan.
Pada akhirnya tuntutan dan pengharapan itu menjadi sekadar topeng yang kita pakai supaya kita tetap diterima oleh lingkungan. Sebagai akibatnya kita tidak akan hidup bebas; kita senantiasa hidup dalam ketegangan—antara menjadi diri yang sebenarnya dan menjadi diri yang diharapkan.
Topeng Pria: Kuat
Pada umumnya laki-laki dituntut untuk menjadi pribadi yang kuat, dalam pengertian:
1. "TIDAK MUDAH DIPENGARUHI EMOSI" berubah menjadi "tidak beremosi sama sekali." Kita mafhum bahwa mustahil buat kita untuk tidak beremosi, jadi yang sesungguhnya terjadi adalah kita bukannya tidak beremosi melainkan "menyangkal perasaan atau emosi yang ada."
Dampak "Tidak Beremosi Sama Sekali"
Itu sebab penting bagi laki-laki untuk mengembangkan karakter "tidak mudah dipengaruhi emosi" secara benar yakni bukan menyangkal perasaan melainkan mengenali, menghayati, DAN mengelolanya. Emosi yang dikelola cenderung lebih terkendali dan justru dapat menjadi aset buat laki-laki dalam berelasi. Jadi, belajarlah mengungkapkannya sewaktu perasaan itu masih dalam kadar yang lemah, dan jangan tunggu sampai menjadi gunung emosi.
2. "TIDAK MUDAH MENYERAH DALAM KESULITAN" juga adalah karakter yang baik namun dalam perkembangannya acap kali karakter ini berubah menjadi "tidak mudah mengakui kekalahan." Singkat kata "menyerah" dianggap kekalahan dan inilah yang coba dihindari dengan pelbagai cara.
Dampak "Tidak Mudah Mengakui Kekalahan"
Tidak mudah menyerah dalam kesulitan adalah karakter yang indah namun sering kali dalam perkembangannya karakter ini berubah bentuk menjadi negatif, yaitu tidak mudah mengakui kekalahan. Itu sebab laki-laki perlu terus mengembangkan sikap tidak menyerah sekaligus bersedia dikoreksi sejak awal. Biasakan diri untuk membuka telinga dan memeriksa diri. Biasakan untuk meminta maaf bagi kesalahan yang diperbuat. Biasakan diri untuk meminta pendapat orang, terutama pasangan sendiri, meski hal ini dapat memperlambat pengambilan keputusan.
3. "TIDAK TAKUT MENGHADAPI BAHAYA" sebenarnya adalah karakter yang indah namun acap kali karakter ini berubah menjadi "tidak mengindahkan rambu". Seharusnya "tidak takut menghadapi bahaya" berarti memerhitungkan bahaya namun memiliki keberanian menghadapinya karena perlu. Namun sayangnya karakter ini bermorfosis menjadi "tidak mengindahkan rambu."
Dampak "Tidak mengindahkan rambu"
Sesungguhnya karakter tidak takut bahaya adalah karakter yang indah selama diimbangi dengan perhitungan yang masak. Laki-laki mesti terus memerhitungkan dengan masak akibat dari perbuatannya. Terutama, laki-laki mesti menempatkan diri pada posisi orang lain, bukan hanya diri sendiri, sewaktu mengambil keputusan. Terpenting, laki-laki mesti hidup takut akan Tuhan dan penghukuman-Nya.
4. "TIDAK LEPAS KENDALI" seyogianya lahir dari rasa bertanggung jawab yang besar. Dari sinilah muncul keinginan untuk memastikan semua berjalan dengan baik. Sayangnya karakter yang baik ini sering kali berubah menjadi "keinginan menguasai segalanya."
Dampak "Keinginan menguasai segalanya"
Tidak bisa tidak, semua ini berdampak pula pada relasinya dengan istri. Berapa sering kita mendengar keluhan istri bahwa suami tidak menghargainya dan hanya menghargai selama ia berguna bagi suami. Berapa banyak istri yang merasa dipakai sebagai obyek ketimbang dikasihi dan dihargai sebagai seorang pribadi yang utuh? Berapa sering kita mendengar keluhan istri tentang suami yang memaksakan kehendak dan susah sekali diajak berdialog? Berapa sering kita mendengar keluhan istri tentang suami yang tidak mau berbakti kepada Tuhan—apalagi melayani-Nya—karena tidak tertarik atau tidak mau buang waktu?
Mungkin tidak ada ayat yang lebih tepat buat laki-laki selain dari Matius 6:33 [1], "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Ringkasan T 351A+B
Oleh: Pdt.Dr. Paul Gunadi
Simak judul-judul kategori "Dewasa" lainnya di
www.telaga.org [2]
PERTANYAAN :
Selamat malam, Bp. Paul Gunadi, nama saya J.C. tinggal di Surabaya, usia 63 tahun. Saya mau bertanya tentang orang yang berkepribadian ‘borderline’, apakah ada "grade-grade"nya?
Bagaimana cara membawa orang dengan gangguan ‘borderline’ pada pertobatan rohani?
Bagaimana meminimalkan gangguan ini?
Apakah orang ‘borderline’ bisa hidup normal? (Sudah menikah dan dikaruniai anak laki-laki berusia 8 bulan).
Terima kasih untuk waktunya memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Salam: J.C.
JAWABAN :
Terima kasih atas pertanyaan Bapak. Berikut adalah tanggapan saya terhadap pertanyaan-pertanyaan yang Bapak ajukan:
Mudah-mudahan jawaban ini membantu Bapak J.C.
Salam:
Paul Gunadi
MENANG BERSAMA KRISTUS
(Roma 8:32-37 [3])
Bina Iman Anak Tunas Kehidupan mengadakan acara Paskah pada tanggal 23 April 2022 dengan tema "Menang Bersama Kristus." Acara ini diadakan secara zoom dan dihadiri oleh 5 anak, yaitu: Alena, Clement, Clarice, Marvin dan Macwin. Sedangkan guru yang mengajar dan mendampingi, yaitu: Ms. Giovanni, Ms. Nia, Ms. Metta dan Ms. Lie Bing.
Ms. Gio menyapa anak-anak dan mengajak mereka bernyanyi beberapa pujian. Anak-anak tampak semangat saat menyanyikan pujian Kumenang bersama Yesus Tuhan. Sebelum mendengarkan Firman Tuhan, Ms. Nia mengawalinya dengan doa pembuka.
Selanjutnya, Ms. Nia melontarkan satu pertanyaan pada anak-anak: "Apa yang kita rayakan di hari Paskah?" Marvin spontan menjawab: "Kebangkitan Tuhan Yesus." Wah, tepat sekali jawaban Marvin. Ms. Nia menjelaskan bahwa Paskah itu, kita merayakan hari Kebangkitan Tuhan Yesus. Nah, mari kita mendengarkan kisah tentang Paskah.
Tiga hari setelah kematian Tuhan Yesus, ada tiga orang wanita datang ke kubur untuk merempah-rempahi mayat Tuhan Yesus. Namun ketika mereka tiba di kubur itu, Malaikat Tuhan berkata: "Dia tidak ada di sini, Ia telah bangkit"(Luk. 24:6 [4]). Kubur itu kosong. Tuhan sudah bangkit dari kematian. Kebangkitan Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Tuhan Yesus sudah menang melawan kuasa iblis.
Kita tahu bahwa iblis seringkali menggoda manusia untuk melakukan dosa. Nah, dosa
apa saja sih yang pernah kita lakukan? Mungkin kita pernah melakukan dosa seperti berbohong, mencuri, iri hati, sombong, menyakiti orang lain/berkelahi, dan masih banyak lagi. Iblis menggoda kita untuk melakukan dosa. Dosa-dosa itu begitu mengikat kita dan kita tidak dapat melepaskan diri sendiri.Kita berkata aku tidak akan mengulangi dosa itu lagi, tapi ternyata kita melakukan dosa yang sama lagi.
Kalau begitu, siapa yang bisa menolong kita? Satu-satunya yang bisa membebaskan kita dari ikatan dosa hanya Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berkuasa mengalahkan iblis, sehingga kita dibebaskan ikatan dosa. Sekarang kita pun bisa menang melawan godaan iblis. Tuhan Yesus selalu bersama kita. Tuhan Yesus memberi kita kuasa untuk menang melawan godaan iblis. Mari kita berdoa minta Tuhan Yesus mengampuni kita, bertekad untuk meninggalkan dosa. Kita memohon agar Tuhan Yesus menolong kita menang melawan dosa setiap hari.
Menutup cerita Firman Tuhan, Ms. Nia mengajak anak-anak menghafal ayat dari Roma 8:37b [5], ".........kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." Anak-anak mengucapkan ayat ini sambil mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh Ms. Nia. Lalu, anak-anak bersama-sama mengucapkan tekadnya: "Aku mau menang bersama Kristus." Sebagai penutup, Ms. Nia kembali mendoakan dan memohon berkat Tuhan, agar Tuhan menolong anak-anak menang melawan kuasa iblis. Selamat Paskah anak-anak, terus menang bersama Kristus!
Diliput oleh Ms. Lie Bing
Dalam bulan April 2022 kita telah memeringati kematian Tuhan Yesus pada hari Jumat Agung dan juga kebangkitan-Nya pada hari Paskah. DIA telah mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, diturunkan dari kayu salib oleh Yusuf dari Arimatea dan jenazah-Nya diberi kain kafan kemudian diletakkan dalam kubur berbentuk gua yang ditutup oleh batu. Pada hari Minggu Dia bangkit dan kebangkitan-Nya memberi kepada kita yang percaya, harapan akan hidup yang kekal. Beberapa pokok doa syukur dan permohonan yang telah dikumpulkan adalah sebagai berikut :
Links
[1] https://alkitab.mobi/ayt/passage/Mat+6:33
[2] http://www.telaga.org
[3] https://alkitab.mobi/ayt/passage/Rom+8:32-37
[4] https://alkitab.mobi/ayt/passage/Luk+24:6
[5] https://alkitab.mobi/ayt/passage/Rom+8:37