Suami/Istri

Sebagai istri yang dominan, untuk bisa tunduk kepada suami tidaklah mudah, banyak hal yang kita tidak sukai dari pasangan karena memang kita merasa lebih mampu dibandingkan suami. Ternyata ketundukan itu bukanlah bawaan sejak lahir dan ketundukan itu perlu dipelajari. Kalau kita sadar bahwa kita adalah pribadi yang dominan dan ingin belajar pastilah kita mampu untuk tunduk kendati sulit. Di sini akan dijelaskan bagaimana kita bisa tunduk melalui ajaran firman Tuhan.
Kendati kecil, pernikahan adalah sebuah organisasi. Di dalam organisasi sekurangnya mesti ada dua unsur : struktur dan tugas. Tanpa struktur dan tugas, niscaya organisasi mengalami kekacauan. Di dalam struktur pernikahan Tuhan menetapkan laki-laki atau suami sebagai kepala dan bertugas memimpin istri dan anak-anaknya. Namun di zaman sekarang ini banyak istri yang lebih dominan dibandingkan suaminya, apakah itu Anda ? Dan bagaimana sikap kita, jika kita memang memiliki sifat dominan tersebut ?
Sebagaimana kita ketahui Tuhan mengharuskan suami untuk mengasihi istri. Lewat perintah ini dapat ditafsirkan bahwa kasih merupakan kebutuhan perempuan yang hakiki dan bahwa mengasihi istri merupakan titik lemah pria. Apa pun alasan yang melatarbelakangi pemberian perintah ini, yang pasti adalah Tuhan telah memberi perintah dan kita harus menaati-Nya. Di sini akan bahas beberapa penyebab mengapa suami kesulitan dalam mengasihi istri dan juga akan dibahas bagaimana cara kita mengasihi istri kita secara praktis.
Salah satu ejekan yang ditakuti kaum suami adalah bahwa mereka takut istri. Pertanyaannya adalah, apakah boleh suami takut kepada istri? Dan jika boleh, sejauh manakah suami dibolehkan takut istri? Jika tidak, seharusnya bagaimana ? Apa kata firman Tuhan tentang ‘hormat pada istri’ ?
Salah satu tonggak dalam pernikahan adalah respek. Tanpa respek mustahil kita dapat mengasihi dan memercayai pasangan. Respek bukan saja perlu dibangun, respek pun perlu dipertahankan agar tidak luntur. Masalahnya adalah, kadang respek hilang sehingga timbullah problem dalam pernikahan. Mengapa respek dapat hilang? Apakah kita bisa memertahankan atau membangun respek itu? Bagaimana caranya?

Dalam rangking ada 3 hal besar yang sering menjadi pertengkaran antara suami dan istri, yang pertama adalah masalah keuangan. Yang kedua adalah komunikasi, seringkali terjadi salah pengertian entah itu dari nada suaranya, perkataan yang digunakan, cara yang digunakan maka akhirnya terjadi miskomunikasi dan akhirnya bertengkar. Dan yang ketiga yang menyebabkan pertengkaran adalah masalah anak. Jadi mulai dari perbedaan mendidik anak, sampai tuntutan pada anak yang berlainan, itu semua bisa menjadi sumber atau bahan pertengkaran kita....

Pada umumnya kita mengawali pernikahan dalam kasih mesra namun pada akhirnya sebagian dari kita tidak lagi dapat menikmati kemesraan di hari tua. Sebaliknya kita justru mencicipi kehambaran. Karena di awal relasi kita mencintai oleh karena kita mendapati pasangan sebagai orang yang menawan. Namun secara perlahan, rasa sayang karena menawan harus bertumbuh berubah menjadi rasa sayang karena ia berharga. Jika tidak, maka perjalanan cinta dalam pernikahan akan menemui masalah. Inilah pertumbuhan cinta yang sehat....

Pada umumnya kita mengawali pernikahan dalam kasih mesra namun pada akhirnya sebagian dari kita tidak lagi dapat menikmati kemesraan di hari tua. Sebaliknya kita justru mencicipi kehambaran. Karena di awal relasi kita mencintai oleh karena kita mendapati pasangan sebagai orang yang menawan. Namun secara perlahan, rasa sayang karena menawan harus bertumbuh berubah menjadi rasa sayang karena ia berharga. Jika tidak, maka perjalanan cinta dalam pernikahan akan menemui masalah. Inilah pertumbuhan cinta yang sehat....

Relasi pernikahan dilukiskan dengan 3 aksara “A,H dan M” dan dari ke 3 aksara itu yang paling baik adalah aksara “M” karena “M” melambangkan relasi nikah di mana suami dan istri bergantung satu sama lain namun keduanya dapat hidup sendiri. Mereka bergandengan tangan berarti ada kehangatan dan kerja sama di antaranya dan mereka pun dapat terbuka menyampaikan masukan kepada masing-masing sehingga relasi keduanya bertumbuh. Bagaimana sepasang suami istri dapat mewujudkan relasi yang disimbolkan dengan aksara “M” ?
Relasi pernikahan dilukiskan dengan 3 aksara “A,H dan M” dan dari ke 3 aksara itu yang paling baik adalah aksara “M” karena “M” melambangkan relasi nikah di mana suami dan istri bergantung satu sama lain namun keduanya dapat hidup sendiri. Mereka bergandengan tangan berarti ada kehangatan dan kerja sama di antaranya dan mereka pun dapat terbuka menyampaikan masukan kepada masing-masing sehingga relasi keduanya bertumbuh. Bagaimana sepasang suami istri dapat mewujudkan relasi yang disimbolkan dengan aksara “M” ?

Halaman