Orangtua/Anak

Sebagian anak lahir penurut, sebagian lagi lahir dengan karakter keras kepala. Sebenarnya apakah yang membuat anak keras kepala dan penurut? Materi ini akan memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Tidak semua pasangan nikah dikaruniakan anak sehingga mengadopsi anak menjadi sebuah alternatif yang layak dipertimbangkan. Sungguhpun demikian kita mesti memastikan beberapa hal di bawah ini agar tidak melakukan kesalahan dalam mengadopsi anak.

Dewasa ini banyak orang tua yang memberi perhatian besar kepada anak. Sebagai contoh banyak orang tua yang memikirkan pendidikan dan masa depan anak.. Sayangnya sebagian besar perhatian orang tua pada anak sesungguhnya lebih berbentuk tuntutan. Tanpa disadari, pola asuh seperti ini pada akhirnya berpotensi menjerumuskan anak ke dalam masalah kepribadian yakni borderline.

Anak yang dibesarkan di tengah keluarga yang tidak harmonis, tidak bisa tidak sendi-sendi keluarga akan tergoyahkan, sudah tidak lagi berfungsi dengan semestinya. Dan hal ini akan berakibat pada anak khususnya melumpuhkan daya fantasi anak dan akan membuat pertumbuhan anak itu terhambat.

Setiap anak memerlukan seorang sahabat, terlebih bersahabat dengan orangtuanya. Dalam topik ini dikupas tentang bagaimana orangtua dapat menjadi sahabat buat anak.

Seorang anak sangat membutuhkan perhatian dari orangtua, dia ingin bahwa kehadirannya itu diakui oleh orangtua dengan cara orangtua tidak enggan untuk memberikan perhatian dan kepeduliannya.

Salah satu ketakutan orang tua tatkala mendapati anaknya berbohong adalah bahwa anaknya akan bertumbuh menjadi pembohong. Apakah benar demikian dan sikap apa yang mesti kita perlihatkan sewaktu anak berbohong?

Hampir semua anak adopsi tahu bahwa ia bukanlah anak kandung orangtuanya. Kadang ini terlihat dari ciri fisik yang begitu berbeda namun adakalanya perasaan ini muncul dengan sendirinya. Itu sebabnya jauh lebih baik bila ia diberitahu status sebenarnya, waktu ia masih kecil. Sama seperti anak lain, anak adopsi tidak harus menimbulkan masalah, namun orangtua mesti mewaspadai.

Ada anak yang harus hidup dengan kekerasan hari lepas hari, baik itu kekerasan akibat konflik orang tua ataupun kekerasan yang dialami anak dari orang tua. Bila kekerasan dalam rumah tidak diimbangi dengan kasih sayang, anak berpotensi untuk bertumbuh besar dengan masalah kepribadian antisosial. Di sini akan dipaparkan pola asuh seperti ini pada perkembangan anak.

Pertengkaran orangtua mempunyai pengaruh terhadap hubungan atau relasi seseorang. Anak yang dibesarkan dalam rumah yang sarat dengan pertengkaran akan mengalami gangguan dalam hubungannya dengan orang lain.

Halaman