Berita TELAGA

Berita TELAGA

Seks dalam Berpacaran

Bulan: 
September
Tahun: 
2008

Berita Telaga
Edisi No. 49 /Tahun IV/ September 2008


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telagaindo.net.id
Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati
Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


SEKS DALAM BERPACARAN

Seorang pria dan seorang wanita yang berpacaran dalam abad ini memang menghadapi suatu tantangan yang luar biasa beratnya. Dari luar tantangan sudah begitu berat, dari dalam dirinya gangguan atau gejolak seksual juga memang sedang pada puncaknya.
Bagaimana mereka menahan diri menghadapi semua ini, memang merupakan perjuangan yang sangat besar, jauh lebih besar dari pada perjuangan kita lebih dari 20 tahun yang lalu.

Mengapa Sukar Beriman?

Bulan: 
Agustus
Tahun: 
2008

Berita Telaga
Edisi No. 48 /Tahun IV/ Agustus 2008


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telaga@indo.net.id
Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati
Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


MENGAPA SUKAR BERIMAN?

Kita tahu bahwa Tuhan menghendaki kita hidup dengan iman, Firman Tuhan berkata,"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah ia harus percaya bahwa Allah ada dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia" (Ibrani 11:6)

Namun ternyata hidup dengan iman tidaklah mudah.

Membangun Keintiman Melalui Kepercayaan

Bulan: 
Juli
Tahun: 
2008

Berita Telaga
Edisi No. 47 /Tahun IV/ Juli 2008


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 56 Malang 65122 Telp.: 0341-408579, Fax.:0341-493645 Email: telaga@indo.net.id
Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati
Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


MEMBANGUN KEINTIMAN MELALUI KEPERCAYAAN

  • Kebergantungan merupakan prasyarat terciptanya: Keintiman (Penyatuan). Pertanyaannya: Mengapa kita takut untuk bergantung? Jawabannya adalah karena kita tidak merasa aman dan kurang percaya pada pasangan kita. Seyogyanyalah rasa percaya bertumbuh secara alamiah melalui pembuktian. Tidaklah realistik mengharapkan pasangan kita mempercayai kita secara membabi buta, kita perlu membuktikan bahwa memang kita layak dipercaya.

Memperkuat Pernikahan

Bulan: 
Juni
Tahun: 
2008

Berita Telaga
Edisi No. 46 /Tahun IV/ Juni 2008


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 56 Malang 65122 Telp./Fax.: 0341-493645 Email: telaga@indo.net.id
Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati
Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


MEMPERKUAT PERNIKAHAN

Alkitab bukanlah buku keluarga sebab Alkitab adalah Firman Tuhan yang menceritakan tentang siapa Tuhan dan karyaNya untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Tuhan memang tidak mencetuskan secara khusus membahas tentang relasi suami-istri, tapi Tuhan seringkali membicarakan tentang relasi kita dengan sesama kita. Firman Tuhan menegaskan di Matius 22 tentang hukum yang terutama, yaitu "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Jadi relasi suami-istri termaktub dalam hubungan kita atau bagaimana kita memperlakukan orang lain dengan cara Tuhan dan dalam kehendak Tuhan. Dengan kata lain, kalau kita bisa hidup di dalam Tuhan dan menuruti Tuhan, kita akan secara otomatis bisa memperlakukan suami atau istri kita dengan lebih baik. Keharmonisan sebuah rumah tangga sangat dipengaruhi oleh kedekatan seseorang dengan Tuhan.

Peran Teman dalam Kehidupan Remaja

Bulan: 
Mei
Tahun: 
2008

Berita Telaga
Edisi No. 45 /Tahun IV/ Mei 2008


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 56 Malang 65122 Telp./Fax.: 0341-493645 Email: telaga@indo.net.id
Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati
Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


PERAN TEMAN DALAM KEHIDUPAN REMAJA

Anak-anak secara natural atau secara alamiah memang membutuhkan teman. Pada masa kecil teman itu lebih berfungsi sebagai teman main, mereka sebetulnya jarang berdialog atau berinteraksi secara rasional. Namun begitu dia beranjak dewasa mulailah teman berganti peran atau dengan kata lain mulailah teman-teman itu mempunyai suatu misi khusus dalam pertumbuhan remaja.

Bagaimana Memahami Kebutuhan Pasangan dalam Pernikahan?

Bulan: 
April
Tahun: 
2008

Berita Telaga
Edisi No. 44 /Tahun IV/ April 2008


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 56 Malang 65122 Telp./Fax.: 0341-493645 Email: telaga@indo.net.id
Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati
Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


BAGAIMANA MEMAHAMI KEBUTUHAN PASANGAN DALAM PERNIKAHAN?

Ada bagian Alkitab yang terkenal sekali dan saya rasa hampir seluruh pasangan Kristen pernah mendengar atau membaca ayat yang seperti ini:
"Hai istri, tunduklah kepada suamimu…." "Hai suami, kasihilah istrimu…. Efesus 5:22-25 Tetapi yang ingin saya pertanyakan adalah bagaimana mengaplikasikan ayat ini di dalam kehidupan suami-istri, karena kadang-kadang yang terjadi, bukan istri tunduk pada suami tapi menanduk suami dan suami bukan mengasihi istri tetap membenci istrinya. Yang lebih parah lagi: Ada istri yang kurang menghormati suami sendiri tapi lebih menghormati suami orang lain. Suami bukannya mengasihi istri sendiri tapi istri orang lain.

Menghadapi Kepahitan Hidup

Bulan: 
Maret
Tahun: 
2008

Berita Telaga Edisi No. 43 /Tahun IV/ Februari 2008


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Sekretariat: Jl. Cimanuk 58 Malang 65122 Telp./Fax.:0341-493645 Email: telaga@indo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


Segenap pengurus LBKK ( Lembaga Bina Keluarga Kristen ) dan Staf Pelaksana Program TELAGA mengucapkan:

SELAMAT PASKAH

MENGHADAPI KEPAHITAN HIDUP

Setiap orang pasti pernah mengalami kepahitan hidup. Baik di rumah, di masyarakat, di tempat kerja, bahkan di gereja pun kita bisa mengalami kepahitan hidup.

  • Pada dasarnya kita harus menentukan pilihan kita, apakah kita akan terus menjadi korban kepahitan tersebut ataukah melepaskan diri dari kepahitan itu.
  • Pilihan yang lebih baik dan yang juga Tuhan kehendaki ialah kita melepaskan diri, kita tidak mau lagi berada di bawah kepahitan itu.
  • Pada akhirnya yang harus kita lakukan ialah memberi pengampunan kepada orang yang telah menimbulkan kepahitan pada diri kita. Dan pada saat kita berhasil memberi pengampunan pada saat itulah kita lepas menjadi korban dari kepahitan itu.

Cinta yang Hilang Setelah Pernikahan

Bulan: 
Februari
Tahun: 
2008

Berita Telaga
Edisi No. 42 /Tahun IV/ Februari 2008


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 58 Malang 65122 Telp./Fax.:0341-493645 Email: telaga@indo.net.id
Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati
Account: BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


CINTA YANG HILANG SETELAH PERNIKAHAN

Sekurang-kurangnya ada 3 penyebab hilangnya cinta sehingga tidak dirasakan lagi setelah menikah:

  1. Secara manusiawi sesuatu yang menjadi biasa memang akan kehilangan daya tarik semula.
  2. Disebabkan karena pertengkaran. Pertengkaran yang tidak diselesaikan akan membunuh cinta kasih.
  3. Faktor konsep pemikiran kita. Sering kali memang kita secara tidak sadar beranggapan bahwa cinta itu memang miliknya orang yang berpacaran. Setelah menikah cinta itu boleh ada, boleh tidak ada, karena setelah menikah yang penting adalah memikirkan pekerjaan, memikirkan masa depan anak, memikirkan tugas merawat anak, memikirkan tentang bagaimana kita harus mengembangkan karier kita di tahun-tahun mendatang dan sebagainya. Sehingga akhirnya memang cinta tidak lagi mendapatkan tempat dalam pernikahan.

Melawan Kekhawatiran

Bulan: 
Januari
Tahun: 
2008

Berita Telaga
Edisi No. 41 /Tahun V/ Januari 2008/


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 58 Malang 65122 Telp./Fax.:0341-493645 Email: telaga@indo.net.id
Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati
Account :BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


MELAWAN KEKHAWATIRAN

Mengapa ada orang yang begitu mudah khawatir? Ternyata jawabannya tidaklah sesederhana pernyataan, "Dia kurang beriman!"

Ada beberapa penyebab yang membuat orang mudah khawatir.

  1. Ada orang yang secara fisik lebih mudah khawatir, misalnya jantungnya lemah dan cepat berdebar atau susah berkonsentrasi.

  2. Ada orang yang secara emosional terkondisi untuk khawatir akibat pengalaman masa lalunya, misalnya ia dibesarkan di lingkungan keluarga yang penuh dengan ketegangan atau ia pernah mengalami trauma yang membuatnya merasa tidak aman lagi, misalnya mengalami suatu tragedi atau musibah.

  3. Ada orang yang memiliki kepekaan yang tinggi dan ini membuatnya merasakan segalanya dengan lebih kuat, termasuk kekhawatiran.

  4. Ada orang yang sukar mempercayakan hidupnya kepada Tuhan dan memiliki konsep bahwa Tuhan tidak memelihara hidupnya.

Menghargai Orang Lain

Bulan: 
Desember
Tahun: 
2007

Berita Telaga Edisi No. 40 /Tahun IV/ Desember 2007/


Diterbitkan oleh Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK)
Sekretariat: Jl. Cimanuk 58 Malang 65122 Telp./Fax.:0341-493645 Email: telaga@indo.net.id Website: http://www.telaga.org Pelaksana: Melany N.T., Dewi K. Megawati Account :BCA Cab. Malang No. 011.1658225 a.n. Melany E. Simon


MENGHARGAI ORANG LAIN

Berbicara tentang menghargai orang lain, ada dua tipe orang yaitu:

  1. Orang yang tidak tahu bagaimana caranya memuji atau menghargai orang lain.
  2. Orang yang tidak mau memuji atau menghargai orang lain.

Kedua tipe ini bisa bersumber dari satu keluarga yang sama, yaitu: Orang-orang yang biasanya dibesarkan dalam rumah yang hampa pujian atau tanggapan positif dari orangtuanya. Akhirnya mereka hidup di dalam tuntutan sehingga tidak pernah atau jarang sekali mereka memenuhi tuntutan itu karena tidak mendapatkan tanggapan positif dari orangtuanya. Mereka selalu melihat diri mereka sebagai orang yang tidak mempunyai keberhasilan, tidak pernah dipuji. Karena tidak pernah men-dengarkan pujian, akhirnya tidak tahu bagaimana caranya memberikan pujian atau menghargai orang lain. Dari keluarga yang sama juga bisa muncul seseorang yang sebetulnya tahu bagaimana caranya memuji orang, tapi tidak mau melakukannya. Kenapa? Sebab dia merasa dia pun dulu tidak pernah mendapatkan pujian atau penghargaan dari orang lain, maka sekarang orang pun tidak akan mudah mendapatkan pujian atau penghargaan dari dia.

Halaman

Berlangganan RSS - Berita TELAGA