Melihat di Tempat yang Keliru (Mazmur 121)

Versi printer-friendly

“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” Markus 11:24

Saya adalah orang yang lambat belajar. Beberapa waktu yang lalu sepulangnya saya di rumah, sewaktu hendak membuka pintu pagar, kaki saya menginjak sesuatu yang bergerak. Secara refleks saya langsung melompat ke belakang dan setelah saya perhatikan baik-baik, ternyata yang saya injak adalah seekor ular kobra. Setelah selesai menatap saya, ular itu berbalik arah menghadap pintu pagar namun tidak bisa masuk berhubung ada anjing saya. Akhirnya ular itu pergi dan saya bersyukur kepada Tuhan yang telah menggunakan seekor anjing untuk menyelamatkan saya dari gigitan ular. Saya berpikir, kalau saja anjing saya tidak ada di balik pagar, tentu ular itu sudah masuk ke dalam rumah. Dan, saya beranggapan alasan utama mengapa ular itu tidak menggigit saya tatkala menginjaknya adalah karena ia terlalu sibuk berkonsentrasi menatap anjing saya. Namun ada satu hal yang saya lupakan: Firman Tuhan.

Lebih dari 2 bulan setelah kejadian itu, saya mendengar khotbah tentang kuasa Iblis dan si pengkhotbah mengulas Lukas 10:19 yang berbunyi, “Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.” Di saat itulah saya teringat akan perjumpaan saya dengan ular dan barulah saya menyadari bahwa alasan sesungguhnya mengapa ular itu tidak menggigit saya adalah karena Tuhan telah memberi kuasa kepada saya untuk menginjak ular. Ternyata bukan anjing melainkan kuasa Tuhanlah yang telah menyelamatkan saya. Saya lambat belajar.

Kadang setelah berdoa, kita bertanya-tanya mengapa kita tidak melihat Tuhan bekerja atau menjawab doa. Kalaupun sesuatu terjadi, kita mengatakan bahwa itu adalah akibat faktor kebetulan atau kita menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa. Ternyata lebih sering Tuhan bekerja melalui hal-hal yang biasa, bukan yang spektakuler. Namun di dalam dan melalui yang biasa, Ia menyalurkan kuasa-Nya dan memberikan pertolongan-Nya. Tuhan bukan saja mendengar doa, Ia pun menjawab doa; Tuhan bukan saja dapat menolong, Ia sudah dan akan terus menolong. Terlalu sering kita melihat dan mencari di tempat yang keliru sehingga luput melihat bahwa sesungguhnya Ia telah dan tengah bekerja. Berdoalah dan mintalah setelah itu bukalah mata lebar-lebar, maka kita akan melihat Tuhan berkarya—dengan cara-Nya dan dalam waktu-Nya.