Orangtua Tunggal

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T057A
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 

Orangtua tunggal terjadi akibat adanya beberapa hal di antaranya karena pasangan yang meninggal, pasangan pergi jauh, atau pun perceraian. Dan hal ini sangat berakibat atau berpengaruh bagi keluarga tersebut terutama berpengaruh pada anak.

Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya orang tua tunggal adalah:

  1. Jikalau pasangan hidup kita meninggal dunia, otomatis itu akan meninggalkan kita sebagai orang tua tunggal.

  2. Jika pasangan hidup kita meninggalkan kita atau untuk waktu yang sementara namun dalam kurun yang panjang. Misalkan ada suami yang harus pergi ke pulau lain atau ke kota lain guna mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.

  3. Yang lebih umum yakni akibat perceraian.

Dari ketiga kasus di atas yang memungkinkan terjadinya orang tua tunggal, sebenarnya yang berdampak paling negatif ialah perceraian. Dan yang juga sama negatifnya, kalau salah seorang dari orang tua kita itu harus mendekam di penjara.

Pada dasarnya kehilangan figur ayah atau ibu dalam rumah tangga pasti membawa akibat pada pertumbuhan anak-anak dan juga pada yang ditinggalkan itu.

Ada beberapa akibat langsung yaitu:

  1. Yang pertama ialah hilangnya interaksi langsung dari orangtua. Hal ini sangat mempengaruhi pertumbuhan si anak, karena si anak sebetulnya sangat memerlukan pembicaraan, tukar pikiran, dialog dengan si ayah. Dia juga harus mendapatkan banyak informasi atau bagaimana menjdi seseorang dalam hal ini seorang pria dari figur si ayah.

  2. Yang kedua adalah hilangnya kesempatan untuk meneladani perilaku atau sikap orangtua yang tidak ada lagi. Anak belajar bukan saja dari pembicaraan yang dilakukannya dengan orang tua, tapi anak terutama belajar dari apa yang dilihatnya.

  3. Yang ketiga, orang tua yang tertinggal atau yang hidup bersama si anak akan kehilangan kesempatan untuk berdiskusi dalam pengambilan keputusan dan ia pun akan memiliki kebutuhan emosional yang besar akibat kesendiriannya itu.

Dalam kasus kedua orang tua hilang dalam sekejab atau mendadak, misalnya karena kecelakaan, itu dampaknya akan lebih parah bagi si anak. Waktu kedua orang tua tidak ada lagi, yang direnggut pergi darinya adalah keamanannya.

Dalam hal seperti ini yang perlu kita lakukan adalah

  1. Yang pertama, bisa kita sampaikan adalah bahwa hidup ini tidak hanya di bumi.

  2. Yang kedua, tekankan bahwa kita akan hidup bersama Tuhan di Sorga. Hidup bersama di Sorga adalah hidup yang jauh lebih baik dari hidup di masa sekarang ini di bumi.

  3. Yang berikutnya kita juga harus menekankan bahwa hidup ini sementara, bahwa kita tidak akan selalu bersama dia, dan kita tidak mengetahui kapan kita akan meninggalkan mereka. Dan sebaliknya mereka pun sementara, itu juga kita bisa tunjukkan kepada mereka bahwa suatu haru kelak mereka pun akan meninggalkan kita atau meninggalkan bumi ini. Perlahan-lahan konsep ini bisa kita sampaikan, namun tidak sekaligus.

Lukas 18:7,8, "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya dan adakah Dia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka. Aku berkata kepadamu Ia akan segera membenarkan mereka akan tetapi jika anak manusia datang adakah Ia mendapati iman di bumi?" Yang ingin saya tekankan disini adalah, Allah akan membenarkan orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya, dan Allah tidak akan mengulur-ulur waktu untuk menolong mereka. Bagi orang tua tunggal memang bebannya sangat besar tapi kita mesti mengingat firman Tuhan ini bahwa Allah akan membenarkan orang tua tunggal, bahwa Allah juga akan menolong mereka dan tidak akan mengulur-ulur waktu, sebab Allah memperhatikan mereka dengan beban yang mereka pikul itu.