Masalah Suami Istri di Masa Tua (2)

Versi printer-friendly
Kode Kaset: 
T490B
Nara Sumber: 
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak: 
Melanjutkan pembahasan dari bagian pertama, ada 3 hal lagi yang menjadi penyebab kita sering konflik di masa tua. Yaitu adanya perubahan kepribadian, perbenturan gaya hidup, dan kondisi fisik yang sakit-sakitan.
Audio
MP3: 
Play Audio: 
Ringkasan

Sebelum ini telah dibahas tiga penyebab mengapa di masa tua kita lebih sering konflik dan sekarang pembahasan tersebut akan dilanjutkan:

4. Karena adanya PERUBAHAN KEPRIBADIAN pada diri kita masing-masing.
Diri kita yang sekarang bukanlah diri kita yang 40 tahun yang lalu. Apabila pada masa sebelumnya kita tidak bekerja keras menyatukan diri, maka pada masa tua kita akan terpisah. Singkat kata pada masa muda seyogianyalah kita berjuang untuk hidup bersama sehingga setiap perubahan yang terjadi, bukan saja kita ketahui, tetapi juga mengikutsertakan kita di dalamnya. Sebagai contoh, kita memulai pernikahan dengan bergantung penuh pada pasangan. Dengan berjalannya waktu kita bertumbuh kuat dan mandiri sehingga tidak lagi bergantung padanya. Nah, jika kita tidak banyak menghabiskan waktu bersamanya, ia tidak akan begitu menyadari perubahan ini. Dan, lebih parah lagi, ia tidak pernah menyesuaikan diri dengan perubahan ini dan kita pun tidak pernah menyesuaikan perubahan ini dengan diri pasangan. Akhirnya pada masa tua pasangan terus memperlakukan kita persis sama seperti ia memperlakukan kita berpuluh-puluh tahun sebelumnya. Kita tidak menerima dan tidak bisa tidak, ini menimbulkan konflik. Pasangan berkata kita telah berubah dan memang benar, kita telah berubah. Masalahnya adalah pasangan tidak pernah ada di dalam proses perubahan itu. Pasangan menyimpulkan bahwa kita telah menjadi orang asing baginya.

Apabila inilah penyebabnya, kita harus bertekad untuk membangun pernikahan dari awal. Kita tidak bisa beranggapan bahwa pasangan adalah orang yang sama dan menuntutnya untuk bersikap sama. Sebaliknya, kita pun tidak boleh menyingkirkannya dari hidup kita karena beranggapan bahwa ia tidak lagi relevan bagi kita.

5. Karena terjadinya PERBENTURAN GAYA HIDUP.
Mungkin dulu kita lebih sering berada di luar rumah sehingga tidak begitu memerhatikan kondisi di dalam rumah. Sekarang pada usia tua, kita lebih sering berada di rumah. Masalahnya adalah keberadaan kita di rumah membuat pasangan kita terganggu. Mungkin ada hal-hal yang kita tuntut darinya atau sebaliknya, ada hal-hal yang ia tuntut. Mulai dari penggunaan kamar mandi sampai pada acara televisi bisa berekor panjang. Apabila inilah penyebabnya, kita perlu duduk bersama dan menyepakati "teritori" dan tugas masing-masing. Setelah itu hormatilah keputusan bersama ini sehingga kita dapat hidup dalam damai. Ingat, ada hal yang dapat kita lakukan bersama tetapi ada pula yang tidak dapat kita lakukan bersama. Jadi, tidak selalu kita melakukan segalanya bersama-sama. Dan satu lagi, tidak semua harus dilakukan sesuai dengan selera kita. Berilah ruang kepada pasangan untuk mengerjakan atau mengatur sesuatu sesuai seleranya.

6. Karena KITA MULAI SAKIT-SAKITAN DAN INI BERARTI GANGGUAN SERTA BEBAN BAGI PASANGAN.
Jika hubungan kita kuat, sudah tentu kelemahan fisik pasangan justru menjadi kesempatan bagi kita untuk merawatnya dengan kasih. Namun, bila relasi kita tidak kuat, sakit penyakit malah menjadi gangguan yang tidak disukai. Kita mengeluh dan menyalahkan pasangan; sebaliknya, ia pun tidak mau mendekat dan tidak sudi meminta bantuan kita sebab ia tidak ingin diomeli. Jika inilah penyebabnya, kita kembali kepada Firman Tuhan yang meminta kita untuk mengasihi sesama. Di dalam perumpamaan orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:25-37), si orang Samaria tetap menolong si korban perampokan yang adalah orang Yahudi walau dalam kesehariannya, ia, orang Samaria, dipandang sebelah mata oleh orang Yahudi. Jadi, sedapatnya berilah pertolongan kepada pasangan yang sakit; janganlah kita mengingat-ingat perbuatannya di masa lampau. Biarlah ia mempertanggung-jawabkan perbuatannya kepada Tuhan.

Amsal 11:25 berkata, "Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan; siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." Inilah pedoman bagi kita untuk hidup bersama pasangan di hari tua. Makin banyak dan makin sering kita memberkati pasangan dengan hal-hal yang baik, makin banyak dan makin sering Tuhan melimpahkan kita dengan kebaikan-Nya. Makin kita mengasihi pasangan, makin ia mengasihi kita pula.